Bagi pemilik website mengetahui istilah Google penalty, sandboxing, banned dan lain-lainnya merupakan suatu keharusan. Karena dengan mengetahui istilahnya, kamu bisa mengantisipasi hal-hal buruk yang mungkin bisa terjadi di website kamu.
Nah, di artikel kali ini kita akan membahas pengertian Google penalty, sandboxing dan banned secara menyeluruh. Penasaran? Simak artikel ini sampai ke pembahasan akhir ya!
Apa itu Google Penalty, Sandboxing, Banned?
Dibawah ini adalah pengertian dari masing-masing istilah tersebut diatas, yaitu:
1. Google Penalty
Google penalty adalah hukuman yang diberikan oleh Google kepada sebuah situs website yang melanggar Google’s quality guidelines. Penalty ini akan merubah ranking sebuah situs menurun drastis sehingga tidak mendapatkan trafik dari pencarian secara organik.
Jika website kamu hanya untuk hobi, trafik dan ranking mungkin tak begitu penting. Namun berbeda dengan para pemilik bisnis online atau blogger yang sedang membangun blog, trafik dan ranking adalah salah satu faktor utama terpenting untuk kesuksesannya.
Namun, turunnya peringkat dan trafik tak selalu karena penalty. Bisa jadi hal itu disebabkan hal lainnya, seperti:
- Masalah teknis seperti laman yang diblokir robots.txt, masalah dengan gangguan server atau Google crawler.
- Belum di indexing website google atau situs web turun. Agar situs kamu di index oleh Google, submit URL kamu di Google console url submit.
- Add domain Google atau ganti domain baru. Contohnya, saat kamu mengganti domain satu ke domain lainnya. Hal tersebut bisa mempengaruhi trafik walaupun perubahannya tidak dramatis.
- Ganti template. Saat mengganti template secara otomatis strukturnya juga berubah, karena itu jika kamu mengganti template Google akan mere-cached tampilan baru yang menyebabkan trafik turun.
Baca juga 9 Penyebab Website Lambat dan Cara Mengatasinya!
2. Sandboxing
Sandboxing adalah salah satu hukuman dari Google atau tindakan setelah situs web mendapatkan Google penalty. Pelanggaran ini biasanya ditujukan kepada situs-situs yang relatif baru dan dalam masa pemulihan dari penalty.
Sandboxing berlaku sejak tahun 2004 silam, sehingga situs-situs yang tidak berkualitas atau terindikasi pelanggaran setelah tahun itu akan masuk ke dalam sandboxing.
Tanda-tanda Situs Masuk ke Sandboxing
Berikut ini adalah beberapa tanda-tanda situs terkena Sandboxing, yaitu:
- Tidak mendapatkan trafik yang memuaskan dari keywords walaupun pagerank bagus, konten berkualitas dan memiliki banyak backlink.
- Tetap mendapatkan trafik namun bukan dari keyword utama. Contohnya, focus keyword “optimasi SEO” namun trafik datang dari “cara membuat website”.
- Website merupakan situs berkualitas dengan tampilan mobile friendly namun trafiknya sangat rendah.
Penyebab Sandboxing
Apa yang menyebabkan website kamu mendapat hukuman dari Google dan diletakkan ke Sandboxing:
- Over optimasi. Berlebihan dalam melakukan optimasi di setiap artikel yang di posting. Contohnya terlalu banyak menyebarluaskan keyword secara berulang-ulang.
- Backlink tidak berkualitas. Banyak ditemukan backlink dari website berkualitas rendah di konten-kontennya.
- Over PING. Melakukan submit (PING) artikel di beberapa situs PING akan mempercepat optimasinya. Namun, hal ini justru menyebabkan tindakan Sandboxing pada website.
- Artikel copy paste. Pastikan artikel kamu 100% unik atau tidak meng-copy dari website lainnya.
- Broken Links External. Pastikan kamu melihat kredibilitas situs yang akan ditanami link.
- Duplikat konten. Adanya dua konten yang membahas satu keyword, hal itu akan menyebabkan Google memberi tindakan ke situs website kamu.
Cara Keluar dari Sandboxing
Berikut ini adalah cara agar bisa keluar dari Sandboxing:
- High quality content. Buat konten yang informatif dan juga berkualitas.
- Jadi anak baik alias patuhi peraturan dan ikuti algoritma Google!
- Hindari blackhat SEO, yaitu hentikan penggunaan keywords stuffing, unnatural link, cloaking dan lain sebagainya.
- Pemilihan domain, gunakan nama domain yang unik serta berkualitas. Kamu bisa menghubungi Bamaha Digital untuk mendapatkan domain berkualitas super!
Simak juga Blogspot atau WordPress? Mana yang Terbaik? Ini Perbandingannya!
3. Banned
Situs website kamu sudah deindex Google, sehingga harus ditenggelamkan atau dilengserkan dari mesin pencari. Jika sudah di banned maka situs website kamu tidak bisa ditemukan alias menghilang.
Jadi sederhananya, banned adalah tindakan menghilangkan sebuah situs website yang dilakukan oleh Google karena melanggar suatu aturan maupun hukum.
Ciri-ciri Website yang di Banned
Berikut ini adalah ciri-ciri website di banned oleh Google, yaitu:
- Situs tidak bisa ditemukan serta diakses
- Trafik menurun drastis
Penyebab Website di Banned
Apa saja penyebab website bisa di banned oleh Google?
- Bertentang dengan hukum internasional maupun hukum di negara tersebut.
- Situs website diretas.
- Situs website berisi spam dan malware.
- Melanggar peraturan Google atau Google’s quality guidelines.
- Melanggar hak cipta atau copyright suatu website maupun produk tertentu.
- Menggunakan domain yang pernah di banned.
Cara Mengatasi Website yang di Banned
Kamu bisa mengatasi website yang di banned dengan cara:
- Ajukan permintaan review ulang ke Google atau reconsideration request.
- Cari tahu penyebabnya dengan pasti agar kamu bisa mengatasinya secara tepat.
- Jika website melanggar quality guidelines maka perbaiki terlebih dahulu kesalahan kamu.
Baca selengkapnya 7 Cara Membuat Backlink Berkualitas untuk Website!
Kesimpulan
Nah, itulah pembahasan mengenai Google penalty, sandboxing, banned dan cara mengatasinya. Setelah membaca artikel kali ini harapannya kamu bisa memahami istilah-istilah dalam dunia website.
Dengan mengetahui pengertiannya, kamu bisa mengatasi bahkan mencegah agar situs website terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. Jangan lupa untuk meninggalkan komentar dan share ke media sosial kamu ya!
