Saat belajar coding, pastinya sudah tak asing dengan framework. Kini, hampir semua framework populer, contohnya framework laravel sudah menggunakan konsep MVC untuk pengembangan website.
Apa yang dimaksud dengan MVC? Sederhananya, MVC adalah pola desain arsitektur website yang terbagi menjadi tiga bagian, yaitu model, view dan controller. Konsep MVC diyakini dapat mengoptimalkan proses pembuatan website.
Lalu, bagaimana cara kerja MVC tersebut? Simak ulasan artikel kali ini mapai ke pembahasan akhir ya. karena kita akan membahas pengertian MVC, cara kerja, manfaat dan juga contoh-contohnya. Jadi, tunggu apalagi, langsung saja simak pembahasan berikut ini!
Apa yang Dimaksud dengan MVC?
MVC adalah singkatan dari Model View Controller, dimana konsep ini merupakan sebuah pola desain arsitektur di dalam sistem pengembangan website yang terdiri dari tiga bagian:
- Model : bagian mengelola dan berhubungan langsung dengan database
- View : bagian yang akan menyajikan tampilan informasi kepada user
- Controller : bagian yang menghubungkan model dan view di setiap proses permintaan dari pengguna
Dengan adanya konsep MVC, website seperti memiliki tiga bagian terpisah yang bisa dikembangkan masing-masing. Karena itu, prose pembuatan website dapat dilakukan lebih cepat karena developer akan lebih fokus pada salah satu bagian saja.
Baca juga Apa itu DNS? Baca Pengertian, Fungsi, Kelebihan dan Cara Kerja DNS
Contoh Framework yang Menggunakan Konsep MVC
Karena dianggap efektif, MVC banyak digunakan di berbagai framework. Berikut ini adalah beberapa contoh framework yang menggunakan konsep MVC adalah:
- Laravel
- Codeigniter
- Symfony
- Zend
- CakePHP
Contoh framework python yang menggunakan konsep MVC, yaitu:
- Watson-Framework
- Django
- Turbogears2
Conot framework Node Js di antaranya:
- Mojito
- Total.js
- Mean.js
- Express
- Adonis
- Sails.js
Cara Kerja MVC
Setelah mengetahui apa itu MVC, kini saatnya kamu memahami cara kerja konsep MVC pada sistem oengembangan website. Lihat bagan dibawah ini:
- Bagian View akan merequest informasi agar bisa ditampilkan kepada user.
- Lalu, request tersebut akan diambil oleh controller kemudian diserahkan ke bagian model untuk diproses.
- Selanjutnya, model akan mengelola serta mencari data informasi tersebut kedalam database.
- Model mengembalikan informasi itu ke controller untuk ditampilkan hasilnya di view.
- Controller mengambil hasil dari bagian model dan menatanya di bagian view.
Cara kerja MVC dalam sistem website sangatlah sederhana, seperti gambar bagian diatas. Namun, jika penjelasannya masih terlalu teknis, seperti ini analoginya:
Anggap kamu sedang berada di sebuah rumah makan. Dalam konsep MVC, kamu adalah View, pelayan adalah controller dan juru masak adalah model.
Saat kamu memesan makanan, pelayan akan mencatat pesanan kamu dan memberikannya pada juru masak. Setelah itu, juru masak akan mencari bahan makanan yang diperlukan di dalam kulkas (database) dan kemudian memasaknya untuk kamu.
Setelah selesai dimasak, juru masak akan memberikan kepada pelayan kembali untuk diantarkan pada kamu. Seperti itulah contoh konsep MVC pada setiap bagian. Cukup mudah dipahami kan?
Simak juga 7 Penyebab Website Down dan Cara Mengatasinya
Manfaat MVC
Ada banyak keuntungan yang bisa kamu dapatkan jika menggunakan framework MVC dalam pembuatan website. apa saja keuntungannya?
1. Proses Pengembangan Website Lebih Cepat
MVC membuat proses pengembangan website lebih efisien. Karena, MVC membagi menjadi tiga bagian terpisah. Bagian model dan controller dikerjakan oleh back end developer sedangkan view dilakukan oleh front end developer dan UI UX tim.
Contohnya, setelah tim UI UX menyelesaikan rancangan desain halaman depan, tim backend dan front end bisa mulai membuat kode pemrograman untuk desain tersebut. Tim UI UX bisa beralih merancang desain halaman lainnya.
2. Testing Lebih Mudah
Untuk memastikan website dapat bekerja dengan baik, langkah testing harus dilakukan. Dengan menggunakan konsep MVC, proses testing ba dilakukan per bagian yang sudah siap, daripada menunggu keseluruhan website jadi.
3. Error atau Bug Lebih Mudah Ditangani
Selanjutnya, manfaat MVC adalah mudahnya menangani masalah yang ada di website. Selain mudah ditangani, proses penangananya juga relatif cepat. Dengan begitu kegiatan di website tidak akan terganggu.
4. Maintenance Lebih Mudah
Konsep MVC memungkinkan penggunaan script terstruktur dan rapi. Hal tersebut memudahkan tim developer mengembangkan dan memelihara website.
Anggaplah kamu ingin menambahkan fitur “tambahkan voucher diskon” pada website toko online. tim developer akan lebih mudah menemukan kode script yang harus ditambahkan dan diperbarui.
Itulah beberapa kelebihan MVC, bisa dikatakan manfaatnya cukup banyak. Fungsi MVC bagi web developer sangat penting, karena dengan adanya bagian-bagian terstruktur pasti akan mempermudah kinerja mereka.
Baca selengkapnya Menambah Keamanan URL Login WordPress dengan Cara Ini!
MVC adalah Solusi untuk Mengembangkan Website dengan Lebih Efektif!
Singkatnya, MVC adalah software architectural design pattern dalam pemrograman yang berguna untuk memisahkan business logic dengan user interface atau tampilan yang dilihat oleh pengguna. Konsep MVC sendiri terdiri dari tiga bagian, yaitu model, view dan controller.
Masing-masing bagian memiliki fungsi tersendiri namun saling berhubungan. Manfaat dan fungsi MVC cukup banyak. Mulai dari memudahkan proses pembuatan website, hingga cepatnya menangani masalah yang terjadi.
Jika kamu memiliki pertanyaan mengenai konsep MVC, jangan ragu untuk meninggalkan komentar di kolam yang sudah tersedia, agar kita bisa mendiskusikannya bersama-sama. Terimakasih dan sampai jumpa di artikel selanjutnya!
