Kesalahan terbesar bagi seorang penulis artikel SEO yaitu melakukan keyword stuffing. Algoritma Google terbaru sudah mengatakan jika ada website yang melakukan keyword stuffing, Google tak tanggung-tanggung akan memasukkannya ke sandboxing.
Pastinya kamu nggak mau kan mengalami hal itu? Tapi, sebenarnya apa itu keyword stuffing? Apakah hal tersebut cukup berpengaruh terhadap konten dan website?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut diatas, simak artikel ini sampai selesai ya! kita akan membahas pengertian keyword stuffing lengkap dengan bagaimana cara menggunakan keywords dengan benar. Simak baik-baik ya!
Apa itu Keyword Stuffing?
Keyword stuffing adalah tindakan memasukkan kata kunci secara berlebihan. Tujuannya yaitu mencoba meningkatkan visibilitas pencarian di search engine seperti Google.
Padahal, hal tersebut tak meningkatkan peringkat SEO di halaman pencarian lho. Malah, cara ini akan berdampak buruk terhadap SEO webste kamu.
Terdapat dua teknik keyword stuffing yang sering dipakai orang, apa saja?
1. Mengulang keywords secara berlebihan.
2. Menggunakan kata kunci yang tidak relevan dengan topik pembahasan.
Berikut ini adalah contoh penggunaan keyword stuffing:
Dalam contoh tersebut, kata kunci dalam paragraf terlalu banyak dan berulang-ulang. Cara yang dilakukan tidak sesuai dengan praktik keyword density, yaitu 0,5 hingga 3%.
Keyword density adalah presentase kata kunci yang digunakan dalam sebuah artikel. Untuk menghitung persentasenya yaitu:
Keyword Density = Jumlah kata : jumlah kata kunci yang ada
Di conoth tadi, keyword density-nya mencapai 10,8%. Jauh melebihi presentasi yang telah dianjurkan.
Selain kedua teknik tersebut diatas, da juga praktik keyword stuffing dengan cara meletakkan kata kunci di tempat yang tak terlihat oleh pembaca. Contohnya seperti atribut alt dan meta tag. Walaupun tak terbaca oleh pengunjung, kamu tak bisa menipu algoritma mesin pencari Google.
“Ketika kita memilih keyword apa sajakah yang harus kita pertimbangkan jelaskan dengan contohnya!”. Ya, sebagai seorang penulis pemula mungkin pernyataan seperti ini sering muncul di benak kamu.
Saat memilih kata kunci, kamu harus menentukan keywords populer menggunakan tools. Saat ini sudah banyak tools yang akan membantumu mencari keywords populer untuk membuat konten. Contoh tools keywords planner gratis seperti Google Trends dan keywords tool.
Baca juga 14 Tips Jitu Agar Website Tampil di Halaman Pertama Google
Mengapa Keyword Stuffing Buruk untuk SEO?
Penggunaan keyword stuffing pada website akan dianggap spam oleh Google. Jika sudah begitu, pasti website kamu tidak akan bisa meraih peringkat pertama di hasil pencarian Google bahkan search engine dapat menghapus dari SERP.
Selain itu, keyword stuffing juga bisa meningkatkan bounce rate website, dimana sudah kita ketahui jika bounce rate meningkat hal itu akan mempengaruhi user experience, sehingga website tidak akan di index oleh Google.
Karena itulah, konten artikel di website maupun blog arus benar-benar ditujukan untuk para pembaca. Tak hanya mendapatkan peringkat, jika konten dibuat untuk menjawab kebutuhan pengunjung hal tersebut secara tidak langsung akan meningkatkan brand awareness kamu, lho!
Cara Menggunakan Keyword dengan Benar
Setelah mengetahui dampak negatif dari penggunaan keyword stuffing, kamu harus bisa menggunakan kata kunci dengan bijak dan benar. Berikut ini adalah beberapa cara menggunakan keyword dengan benar, yaitu:
- Menetapkan kata kunci utama. Kamu harus menetapkan fokus keywords dengan benar agar konten sesuai dengan optimasi SEO.
- Gunakan kepadatan keywords yang sesuai. Hindari kata kunci berulang-ulang, jika sulit maka cari istilah yang merujuk ke kata kunci utama.
- Tambah LSI. Latent Semantic Indexing atau LSI keywords merupakan kata-kata yang dianggap relevan dengan kata kunci utama. Gunakan dan sebarkan di artikel kamu.
- Tempatkan kata kunci tertentu pada suatu elemen penting. sebar keywords di judul, meta deskripsi, sub judul atau heading hingga permalink.
Baca selengkapnya 9 Penyebab Website Lambat dan Cara Mengatasinya
Kesimpulan
Nah guys, itulah pembahasan tentang apa itu keyword stuffing. Intinya, keyword stuffing adalah penggunaan kata kunci secara berlebihan dan berulang-ulang. Dimana, hal tersebut sebenarnya tidak perlu dan justru akan membuat kualitas website terlihat buruk.
Setelah membaca artikel kali ini, harapannya kamu sudah memahami bagaimana cara membuat artikel SEO yang berkualitas.