Pada tahun lalu Google telah mengenalkan Core Web Vitals. Apa itu Core Web Vitals? Singkatnya, Core Web Vital merupakan sebuah metrik baru yang menggabungkan sinyal UX yang sudah ada agar memberikan user experience di halaman sebuah situs web.
Google menggunakan page experience sebagai salah satu faktor ranking Google. Faktor ini akan dukut dengan berbagai indikator yang disebut dengan Core Web Vitals itu tadi.
Sebenarnya, page experience sudah menjadi salah satu faktor terpenting untuk mendapatkan ranking Google. Karena itu, kamu harus memaksimalkannya dengan mempelajari semua hal terkait Core Web Vitals agar peringkat website menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Apa itu Core Web Vitals?
Core web vitals merupakan kumpulan dari berbagai faktor khusus yang dianggap penting oleh Google untuk kenyamanan dan pengalaman pengguna halaman website secara keseluruhan. Core Web Vitals sebelumnya terdiri dari:
- No Intrusive Interstitial
- HTTPS
- Mobile Friendly
- Safe Browsing
Keempat hal diatas merupakan faktor yang menentukan peringkat website, namun saat ini ada 3 tambahan baru, yaitu:
- Visual Stability (Stabilitas Visual)
- Site Speed/page speed (kecepatan loading)
- Interactivity (Respon Elemen Website)
Sederhananya, Core Web Vitals adalah bagian dari faktor-faktor page experience Google. Dan intinya, Core Wb Vitals merupakan cara Google mengykur UX halaman sebuah situs secara keseluruhan.
Baca juga 7 Top Rekomendasi Plugin Typography WordPress Terbaik
Indikator Coe Web Vitals
Berikut ini adalah beberapa indikator yang digunakan Core Web Vitals, apa saja?
1. LCP (Largest Contentful Paint)
Indikator in mengevaluasi kinerja loading kecepatan halaman website serta bagaimana pengunjung bisa melihat dan juga berinteraksi di halaman tersebut.
Google menyarankan untuk memberikan pengalaman pengguna yang baik, LCP harus terjadi dalam waktu 2,5 detik sejak halaman pertama kali klik.
Untuk memaksimalkan metrik ini, optimasi gambar atau konten visual agar skor LCP lebih baik. Contohnya jangan menampilkan gambar yang berkapasitas terlalu besar.
2. FID (First Input Delay)
FID merupakan waktu yang diperlukan sebuah website untuk merespon interaksi dari pengunjung. Interaksi tersebut berupa klik atau input data seperti alamat email, bukan kegiatan scroll atau zoom.
FID mengevaluasi kemampuan pengguna untuk berinteraksi secara efektif di halaman tertentu. Google menentukan user experience yang baik jika skor FID kurang dari 100 milidetik.
Salah satu cara efektif untuk memaksimalkan skor FID yaitu dengan mengoptimalkan file JavaScript.
3. CLS (Cumulative Layout Shift)
Metrik CLS meninjau stabilitas visual serta dampak dari berbagai elemen halaman web saat memuat gambar, font atau tombol. Google sendiri menyarankan skor CLS kurang dari 0,1 untuk memberikan pengalaman pengguna yang baik.
Contoh kasus skor CLS yang buruk yaitu, jika kamu sedang memuat sebuah halaman, halaman tersebut belum sepenuhnya dimuat. Namun saat kamu ingin menekan tombol tertentu, tombol itu tiba-tiba bergeser ke berbagai arah.
Hal itu terjadi karena terdapat elemen lain yang telat muncul ketika dimuat. Perlu diketahui, drop down menu tak akan mengurangi skor CLS kamu.
Baca selengkapnya 5 Kesalahan Membuat Website yang Berujung Fatal, Apa Saja?
Cara Memeriksa Skor Web Vitals
Untuk mengetahui skor web vitals, kamu bisa menggunakan beberapa tools. Berikut ini adalah tools yang biasa kamu gunakan, yaitu:
- Page Speed Insights
- Google Search Console
- Chrome UX Report
- Chrome Web Vitals Extension
Jika kamu m]bingung harus menggunakan yang mana, lebih baik kamu gunakan Google Search Console dan Page Speed Insight saja.
Perbedaan dari kedua tools tersebut yaitu,Google Search Console memungkinkan penggunanya bisa melihat data web vital secara garis besarnya. Sedangkan Pagespeed Insights dapat mengidentifikasi elemen mana yang harus dioptimalkan.
Cara Mengoptimalkan Skor Web Vitals
Setelah mengetahui apa itu Core Web Vitals, kini saatnya kamu juga mengerti bagaimana cara mengoptimalkan skor dari masing-masing indikatornya. Dibawah ini adalah cara optimasi Core Web Vitals yang bisa kamu lakukan, yaitu:
1. Optimalisasi LCP
Untuk mengoptimalkan skor dengan nilai kecepatan loading kurang dari 2,5 detik yaitu:
- Kompres gambar dan file, gunakan plugin seperti lazy load jika perlu.
- Sederhanakan file JavaScript, perkecil ukuran atau perbaiki render-blocking JavaScript dan CSS.
- Tingkatkan page speed dengan menggunakan CDN atau plugin cache.
- Perbaiki masalah rendering di browser, pastikan kamu menggunakan JavaScript untuk hal yang benar-benar penting.
2. Optimalisasi FID
Seperti yang sudah kita bahas tadi, skor dari Google untuk metrik ini yaitu 100 milidetik. Cara paling mudah untuk mendapatkan nilai itu dengan mempercepat kecepatan website. lalu, bagaimana cara meningkatkan page speed itu?
Minimalkan penggunaan kode JavaScript, atau bisa juga menggunakan tools Page Speed Insight seperti biasanya.
3. Optimalisasi CLS
Untuk mendapatkan skor yang ditentukan Googel, yaitu 0,1. Kamu bisa menggunakan tools Page Speed Insight dan masuk ke Diagnostik. Disana terdapat berbagai elemen yang dapat mengurangi skor kamu.
Untuk mengatasinya, gunakan plugin Lazy Load. Pastikan ukuran layout gambar menggunakan JavaScript, contohnya seperti dibawah ini:
Sudah Mengerti Apa itu Core Web Vitals?
Nah, sudah tahu kan apa itu Core Web Vials? Intinya, Core Web Vitals merupakan kumpulan faktor yang dianggap penting oleh Google, faktor-faktor itu juga menentukan rangking sebuah situs website di Search Engine Google.
Jadi, jika ingin memperbaiki ranking hingga mencapai peringkat nomor satu, perhatikan berbagai faktor di dalam Core Web Vitals agar website cepat mendapatkan ranking Google. Jika kamu memiliki pertanyaan, jangan ragu untuk meninggalkan komentar di kolom yang sudah tersedia di bawah ya!