User experience ditandai dengan cepatnya sebuah situs website diakses. Tentunya kamu pasti sudah tau jika user experience atau UX itu sangat penting untuk kesuksesan SEO website. Nah, salah satu optimasi yang bisa dilakukan untuk memaksimalkan UX adalah taksonomi website.
Di artikel kali ini kita akan membahas pengertian, contoh dan apa saja kelebihannya untuk SEO website kamu. Simak baik-baik ya!
Apa itu Taksonomi Website?
Menurut WordPress Codex, taksonomi merupakan sebagian mekanisme pengelompokan konten. Sederhananya taksonomi memungkinkan kamu mengelompokkan postingan berdasarkan karakteristik yang sama.
Contohnya kamu memiliki website tentang film. Kemudian, agar navigasi terlihat rapi maka film-film tersebut dikelompokkan berdasarkan genre. Maka, taksonomi bisa membantumu melakukan pengelompokan tersebut.
Dengan begitu, pengunjung bisa menjelajahi situs dengan lebih mudah. Kedua taksonomi WordPress yang paling banyak digunakan untuk mengelompokkan postingan yaitu Category dan Tag. Pembahasan selanjutnya akan kita ulas di poin berikutnya.
Baca juga Apa itu DNS? Baca Pengertian, Fungsi, Kelebihan dan Cara Kerja DNS
Jenis-Jenis Taksonomi Website
Selain kedua jenis tadi, terdapat beberapa jeni taksonomi website lainnya. Berikut ini adalah beberapa jenis lengkap dengan bagaimana tahapan pembuatan taksonominya.
1. Category
Taksonomi kategori digunakan untuk mengelompokkan postingan ke dalam kelompok yang terstruktur. Terdapat dua cara untuk mengelompokkan postingan dengan kategori, yaitu:
1.Cara Pertama
Login ke Dashboard WordPress, buka Post > Categories. Di sini, kamu bisa memilih berbagai kategori dan menambahkan slug, serta menentukan child category.
2. Cara Kedua
Buka Post > Add New. Kamu bisa menambah kategori secara langsung dari panel yang berada di samping editor visual. Meskipun caranya lebih mudah dibanding cara pertama, kamu tidak bisa menambahkan deskripsi dan menentukan slug.
2. Tag
Fungsi tag di WordPress hampir sama dengan Category, yaitu mengelompokkan postingan. Namun, tag tidak memiliki struktur hierarkis.
Tag adalah parameter tunggal untuk mengelompokkan postingan dengan tema yang sama. Tetapi, tag berfokus kepada detail konten yang lebih terperinci, bukan tema keseluruhan.
Contohnya, kamu membuat genre dan subgenre untuk film di website. kamu bisa menggunakan taksonomi category arena taksonomi mendukung struktur hierarkis. Namun, jika ingin mengelompokkan film menurut pemainnya, misalnya Leonardo Dicaprio, sebaiknya gunakan tag.
Tahapan pem uatannya sama seperti membuat kategori. Kamu bisa membuka Post > Tags, atau di panel samping editor visual. Kamu juga bisa menentukan deskripsi dan slug.
Catatan : tag tak harus ditambahkan, namun kategori wajib digunakan. Tiap postingan setidaknya membutuhkan satu kategori. Jika tidak menentukan kategori, maka secara otomatis website akan mengelompokkannya ke “Uncategorized” (Tidak memiliki kategori).
3. Link Category
Dengan taksonomi website satu ini, kamu bisa mengkategorikan link. Fiur ini cukup berguna jika kamu menautkan banyak sumber ke postingan.
4. Post Format
Jenis ini berfungsi untuk mengelompokkan postingan berdasarkan tipenya, seperti video, audio dan lain sebagainya. Panel taksonomi post format terletak di samping editor visual.
Baca selengkapnya 7 Penyebab Website Down dan Cara Mengatasinya
Custom Taksonomi Website WordPres
Walaupun sudah tersedia taksonomi WordPress secara default, kamu bisa membuat kategori atau khusus. Daripada hanya label “Categories” dan “Tags”, kamu bisa mengubahnya menjadi lebih menarik.
Kamu bisa membuat taksonomi sendiri contohnya “People” dengan taksonomi kustom. Jadi singkatnya, taksonomi kustom memungkinkan kamu membuat kelompok sesuai keinginan dan kebutuhan.
Misalnya saja, kamu memiliki website tentang kesehatan dan fitnes. Daripada membuat taksonomi umum dengan label “kategori”, lebih baik membuat taksonomi dengan label “yoga” atau “kardio”. Dengan begitu pengunjung dapat dengan mudah menemukan konten yang mereka cari.
Kesimpulan
Nah guys, itulah pembahasan tentang apa itu taksonomi website. sederhananya, taksonomi merupakan fitur yang mengelompokkan konten berdasarkan kategori, tipe dan jenisnya. Dengan konten terstruktur, maka secara tidak langsung hal tersebut akan mempengaruhi user experience.
Jika user experience bagus, maka tak menutup kemungkinan SEO website kamu akan meningkat dan bisa tampil di halaman pertama search engine Google. Pengaruhnya cukup besar bukan?