Belakangan ini, kecepatan load suatu website menjadi sangat penting karena hal tersebut ikut menentukan ranking di hasil pencarian. Ada banyak cara untuk mempercepat website, contohnya kamu bisa menggunakan plugin caching WordPress.
Plugin tersebut seperti WP Super Cache, optimasi gambar, hingga Content Delivery Network atau CDN. Dari beberapa cara itu, CDN CloudFlare adalah cara paling efektif.
CloudFlare merupakan layanan CDN dan keamanan website. Dengan menggunakan layanan CDN CloudFlare loading website kamu bisa lebih cepat daripada sebelumnya. Lalu bagaimana cara setting CloudFlare yang benar?
Nah, di artikel kali ini kita akan membahas bagaimana cara setting CloudFlare dengan tepat dan benar. Tak usah berlama-lama lagi, langsung saja simak dibawah ini!
Cara Setting CloudFlare Secara Umum
Ada lima cara setting CloudFlare, yaitu:
- Membuat akun CloudFlare
- Menambahkan nama domain pada CloudFlare
- Mengecek DNS record untuk nama domain di CloudFlare
- Menghubungkan nama domain ke nameserver Cloudflare
- Cara setting CloudFlare dengan menginstal dan mengkonfigurasi plugin CloudFlare di WordPress
Dibawah ini adalah penjelasan lengkap dari setiap poin tersebut diatas:
Langkah 1: Membuat Akun CloudFlare
Buka webiste CloudFlare dan klik tombol Sign Up untuk membuat akun baru. Isi semua hal yang diperlukan lalu klik create akun.
Jika sudah memiliki akun CloudFlare, kamu bisa melewati langkah pertama ini.
Langkah 2 : Menambahkan Nama Domain di CloudFlare
Setelah berhasil membuat akun, kamu diminta untuk menambahkan nama domain dari website. Jadi masukkan nama domain kemudian klik Scan DNS Records.
Pada langkah kedua ini membutuhkan beberapa menit untuk proses scannya.
Langkah 3 : Mengecek DNS Record untuk Nama Domain di CloudFlare
Pada langkah selanjutnya kamu akan melihat detail DNS dari domain kamu. Kamu juga bisa mengaktifkan atau menonaktifkan CloudFlare untuk subdomain yang dimiliki. CloudFlare aktif ditandai dengan logo awan berwarna oranye, sedangkan yang berwarna silver berarti tidak aktif.
Disarankan untuk mengaktifkan CloudFlare subdomain agar kinerjanya bisa berjalan dengan lebih baik. Ketika sudah selesai klik tombol Continue untuk melanjutkan proses berikutnya.
Catatan: Tidak disarankan mengaktifkan CloudFlare untuk email, cPanel, ftp atau sistem lainnya, karena bisa menyebabkan berbagai masalah DNS.
Langkah 4 : Mengubah Nama Domain ke Nameserver CloudFlare
Di langkah ke empat ini kamu dihadapkan dengan pilihan tentang CloudFlare plan. Pilih yang versi Gratis kemudian klik tombol Continue.
Nah, sekarang kamu akan mendapatkan nameserver dari CloudFlare. Login ke domain panel yang dimiliki untuk melakukan update nameserver sesuai dengan nameserver yang didapatkan dari CloudFlare tadi.
Jika sudah klik tombol Continue.
Penting : Waktu yang dibutuhkan yaitu 72 jam untuk proses propagasi secara penuh. Saat nameserver sudah berhasil diupdate kamu akan menerima konfirmasi email dari CloudFlare. kamu juga bisa melihat statusnya melalui website CloudFlare. Website tidak akan downtime saat proses ini.
Langkah 5 : Cara Setting CloudFlare dengan Menginstal Plugin CloudFlare di WordPress
Jika website menggunakan WordPress, kamu bisa menginstall plugin CloudFlare untuk memudahkan pengaturannya di dashboard admin. Beberapa fiturnya juga mudah digunakan, seperti:
- Aturan Web Application Firewall
- Optimasi WordPress alam satu klik
- Membersihkan cache secara otomatis
- Statistik
- Kemampuan mengubah settingan CloudFlare tanpa harus masuk ke Dashboard CloudFlare
Login ke dashboard WordPress lalu install plugin CloudFlare. Saat proses instalasi selesai dan plugin sudah diaktifkan, mulai konfigurasi plugin CloudFlare. Caranya, pilih menu Plugins, lalu pilih Installed Plugins, setelah itu di plugin CloudFlare klik Settings untuk melakukan konfigurasi.
Kamu akan diminta memasukan email dan API key. Klik tombol Set your API Key from here. Setelah itu muncul pop up untuk login ke akun CloudFlare, dimana kamu bisa menemukan API Key di bagian API KEY.
Setelah mendapatkannya, masukkan alamat email email dan API Key dalam formulir sebelumnya, lalu klik tombol SAVE API Credentials.
Kemudian muncul halaman setting CloudFlare, klik tombol Apply pada baris Apply Default Settings. Kamu bisa menggunakan pengaturan default CloudFlare dan tak perlu mengubahnya untuk website WordPress.
Lebih baik kamu mengaktifkan Automatic Cache dengan klik tombol Enable pada baris Automatic Cache. Karena dengan begitu, secara otomatis cache pada CloudFlare akan dihapus saat melakukan update desain pada website.
Kesimpulan
Nah itulah pembahasan mengenai cara setting CloudFlare. CloudFlare merupakan cara terbaik untuk mempercepat website dan melakukan perlindungan lebih saat terjadi serangan DdoS. Cara settingnya juga tidak sulit.
Jika kamu memiliki pengalaman menginstall CloudFlare atau ingin sekedar bertanya-tanya tak usah ragu untuk berkomentar ya. Terimakasih dan sampai jumpa di artikel selanjutnya.