Banyak sekali optimasi SEO yang dilakukan, mulai dari cara mengkompres gambar hingga mengisi alt image sesuai dengan keyword density. Cara-cara tersebut memang benar, namun masih belum cukup.
Saat ini Algoritma Google semakin canggih. Bahkan hal-hal dasar sangat diperhatikan, contohnya seperti gambar di bawah ini:
Saat memasukkan gambar seekor kucing ke Google Cloud Vision API, algoritmanya bisa mengenali gambar dengan tingkat akurasi yang cukup tepat. Melihat canggihnya algoritma tersebut, apakah masih perlu melakukan image SEO optimization?
Apakah kita bebas mengunggah gambar dan Google bisa mengenalinya dengan mudah? Tidak bisa, Google memang sangat canggih, namun tidak sempurna. Masih ada beberapa optimasi gambar yang harus kamu lakukan. Apa saja? Simak penjelasan selengkapnya di pembahasan berikutnya!
Baca juga Cara Setting Yoast SEO di WordPress Terbaru!
9 Cara Memaksimalkan Image SEO
Berikut ini adalah beberapa cara untuk memaksimalkan image SEO optimization. Simak baik-baik ya!
1. Beri Nama File Gambar yang Sesuai
Nama file bisa memberikan petunjuk untuk Google tentang suatu gambar. Contohnya, kucing-domestik.jpg lebih baik daripada IMG-30202021.jpg. Poin nomor satu ini merupakan SEO image dasar yang sudah dilakukan banyak orang.
Melihat canggihnya Algoritma Google, seberapa penting menambahkan nama file di gambar? Bisa dibilang cukup penting, karena hal itu merupakan dasar dari proses indexing Google.
Contohnya, gambar di bawah ini. Google yakin jika gambar ini adalah gula. Apakah benar ini gula? Salah, ini adalah gambar garam. Kesimpulannya Algoritma Google masih belum sempurna.
Dari contoh tersebut, kamu pasti sudah paham jika pentingnya memberi nama pada gambar sesuai dengan focus keywords atau keyword denisty. Misalnya algoritma-google-terbaru-2021.jpg. Jangan memberikan nama algoritma-google-terbaru-2021-yang-harus-kamu-ketahui.jpg.
Sebenarnya LSI keyword atau keyword density yang bagus untuk SEO itu harus jelas padat dan tidak berbelit, karena itu kamu harus memilih focus keywords dengan benar.
2. Deskripsikan Alt Image Text dan Captions
Alt text atau alternative tes berguna untuk membantu Google mengidentifikasi topik di konten yang kamu bahas. Tulis alt text dengan mendeskripsikan gambar dengan lengkap, padat dan jelas. Contohnya seperti gambar berikut ini.
Dari contoh tersebut, kamu bisa menuliskan alt text “Tiga anak kucing berwarna abu-abu”. Kamu bisa memasukkan focus keyword jika memungkinkan. Jika tidak, jangan terlalu memaksa karena hal itu bisa merusak deskripsi gambar.
3. Pilih Format Gambar Terbaik
Kebanyakan gambar yang beredar di internet memakai tiga format, yaitu JPEG, PNG dan GIF. Setiap format menggunakan metode kompres berbeda, sehingga ukuran satu gambar dengan lainnya berbeda-beda tergantung formatnya.
Jangan terlalu meremehkan ukuran gambar, karena menurut Google, gambar sering menjadi faktor utama yang meningkatkan load time suatu halaman. Karena itu, kamu harus bisa memilih format gambar dengan metode kompres terbaik.
Dari contoh gambar tersebut, jenis gambar JPEG merupakan pilihan terbaik. Karena memiliki ukuran kecil dengan kualitas tak jauh beda dengan jenis gambar lainnya. Apakah JPEG selalu menjadi pilihan untuk image SEO optimization? Tidak juga.
Biasanya, JPEG cocok dipakai untuk foto. Sedangkan PNG untuk gambar penuh detail seperti gambar tulisan atau logo. Lalu, GIF lebih cocok untuk gambar bergerak. Biasanya optimal image size for SEO itu tergantung jenis kontennya.
4. Kompres Gambar
Coba kamu lihat kedua jenis gambar JPEG di bawah ini. apakah kamu melihat adanya perbedaan kualitas diantara keduanya?
Gambar pertama lebih kecil 58% daripada gambar kedua, namun kualitasnya sangat mirip. Hal ini dikarenakan kompres gambar. Kompres gambar yaitu cara image SEO optimization yang bisa mengecilkan ukuran gambar tanpa adanya penurunan kualitas.
5. Pasukan Gambar Responsif
Gambar responsif adalah gambar dengan resolusi yang bisa menyesuaikan perangkat pengunjung.
Sederhananya begini, kamu mengupload gambar beresolusi 720p di website. Nah, jika pengunjung membuka website dengan perangkat mobile resolusi 320p, gambar 720p kamu tad secara otomatis bisa menyesuaikan resolusi perangkat mobile.
Dengan gambar yang responsif, loading website akan menjadi lebih cepat. Sebenarnya, website yang lambat tak hanya berpengaruh terhadap image SEO, namun juga performa SEO lainnya secara keseluruhan.
Untungnya sejak versi 4.4, WordPress secara otomatis membuat gambar menjadi lebih responsif. Sehingga kamu bisa bernafas lega. Namun walaupun begitu, jangan lupa untuk selalu mengecek gambar-gambar website di file tema.
6. Manfaatkan Schema Markup
Schema markup adalah kode yang bisa ditambahkan pada website berbasis WordPress. Fungsinya tak lain untuk memberi tahu bentuk konten yang kamu buat ada Google, sehingga Google bisa menyesuaikan tampilan konten agar terlihat semakin menarik.
Namun, apakah kamu mengetahui jika schema markup juga berhubungan dengan image SEO? Karena Google akan menampilkan label sesuai dengan thumbnail di hasil pencarian gambar dari perangkat mobile.
Google mendukung empat jenis label, yaitu produk, video, resep dan GIF. Jika jenis konten di website kamu termasuk ke empat jenis label tersebut, lebih baik menambahkan schema markup ke masing-masing halaman yang sesuai.
7. Gunakan Lazy Loading
Lazy loading adalah waktu dimana web browser memutuskan untuk tidak menampilkan konten sampai benar-benar dibutuhkan. Menurut Google, lazy loading bisa meningkatkan kecepatan loading dengan signifikan.
Untuk image SEO, lazy loading akan menampilkan gambar saat pengunjung sudah sampai ke bagian halaman gambar tersebut. Dengan kata lain, jika pengunjung masih berada di bagian atas halaman, gambar yang berada di tengah atau di bawah tidak ikut ditampilkan.
Kamu bisa memasang lazy loading menggunakan plugin. Beberapa plugin lazy load gratis adalah Lazyload by WP Rocket, Speed Up dan A3 Lazy Load.
8. Gunakan Leverage Browsing Caching
Browser caching memungkinkan penggunanya menyimpan gambar dari website secara lokal saat pengunjung pertama kali mengakses website kamu.dengan begitu, saat pengunjung kembali ke website, loading akan lebih cepat karena gambar-gambar tadi sudah tersimpan di browser.
Terdapat dua cara menggunakan leverage browser caching di website kamu. Caranya yaitu menambahkan kode dalam file .htaccess dan menggunakan plugin.
9. Guankan Content Delivery Network (CDN)
Content Delivery Network atau CDN adalah jaringan server yang berada di seluruh dunia. Teknologi ini dibuat untuk mengirimkan berbagai konten di website kamu ke browser pengunjung dari server terdekat.
Sederhananya, CDN akan membuat website cepat diakses dari seluruh lokasi yang ada di dunia. Contohnya, lokasi server berada di Amerika Serikat dan pengunjung website berada di Indonesia.
Baca pembahasan CDN lebih lengkap hanya di Apa itu CDN? Baca Pengertian dan Ketahui 5 Provider CDN Terbaik!
Kesimpulan
Nah guys, itulah pembahasan tentang optimasi image SEO yang tak terbatas pada kompres gambar, alt image text dan title. Karena Google semakin pintar dan canggih, maka optimasi yang dilakukan juga harus sesuai algoritmanya.
Jika kamu memiliki kritik, saran maupun pertanyaan tentang optimasi SEO image jangan ragu untuk meninggalkan komentar di kolom yang sudah tersedia di bawah ya!