Apakah kamu pernah mengunjungi website dengan waktu loading yang cukup lama? Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor. Mulai dari gambar konten terlalu berat hingga cache website.
Cache tak hanya ada di aplikasi atau platform media sosial seperti Facebook, Whatsapp dan lain sebagainya. Website juga memiliki cache dengan fungsi tertentu.
Nah, di artikel kali ini kita akan membaha web cache secara lengkap, mulai dari pengertian, jenis-jenis, hingga bagaimana cara menggunakan web cache di sebuah situs. Tak usah berlama-lama lagi, langsung saja ke pembahasan lengkapnya di bawah ini!
Apa itu Cache Website?
Sebelum masuk ke pengertiannya, ada baiknya kamu mengetahui apa itu cache. Cache adalah teknologi yang berguna untuk menyimpan data di server.
Cara kerjanya yaitu, saat membuka situs, web cache akan mengumpulkan semua data website, mengubahnya menjadi file HTML, kemudian membukanya di browser. Lalu, saat kamu membukanya kembali, cache akan membuat salinan yang sudah disimpan, sehingga server bisa bekerja lebih cepat.
Perlu diingat, tidak semua website menggunakan cache dan cache tersebut bisa kadaluarsa atau dihapus secara manual. Lalu bagaimana cara menghapus data cache yang sudah kadaluarsa atau penuh tersebut?
Jika kamu menggunakan Google Chrome, klik menu tiga titik di halaman bagian kanan atas, kemudian pilih Riwayat (atau tekan Ctrl + H). Setelah itu, centang opsi yang diinginkan dan pilih Hapus data.
Sederhananya, cache website atau website caching adalah fungsi yang berguna untuk menyimpan semua data dari situs website atau server untuk digunakan nanti, sehingga saat mengunjungi website tersebut untuk kesekian kalinya maka proses loadingnya akan lebih cepat.
Baca juga Top 7 Rekomendasi Website Template Video Gratis Terbaik untuk Editing
Apakah Cache Website Penting?
Bia dibilang penting, karena cache website berperan cukup signifikan dalam mempengaruhi kecepatan loading situs website. Seperti yang sudah diketahui, kecepatan website sangat penting untuk meningkatkan performa situs kamu.
Dengan pemrosesan HTTP yang lebih sedikit, maka website akan menggunakan lebih sedikit bandwidth. Hal ini bisa menjadi hal baik, apalagi jika kamu memiliki resource terbatas.
Jenis-Jenis Web Caching
Setelh mengetahui apa itu cache website, sekarang mari kita bahas apa saja jenis-jenis web caching. Terdapat dua jenis web caching. Apa saja? Berikut ini lengkap dengan penjelasannya:
1. Server Cache
Server cache adalah data atau informasi halaman website yang disimpan dalam sistem pusat. Jenis ini memiliki beberapa macam cache juga, yaitu:
- Object cache : menyimpan satu jenis data di halaman website, seperti database, gambar dan lain-lain.
- CDN cache : tempat penyimpanan cache yang tersebar di berbagai negara, saat pengunjung mengakses website, server terdekat akan mengirimkan cache tersebut.
- Opcode cache : berguna untuk menyimpan file-file PHP yang digunakan website, sehingga setiap adanya permintaan baru, file tersebut bisa dieksekusi dengan lebih cepat.
- Full-page cache : berisi semua data dari halaman website, seperti gambar, stylesheet, file HTML dan masih banyak lagi.
2. Browser Cache
Jenis cache website kedua yaitu browser cache. Browser cache merupakan jenis web caching yang berhubungan paling dekat dengan pengunjung website. Biaya cache ini dimiliki oleh browser seperti Google Chrome, Mozilla Firefox, UC Browser dan browser lainnya.
Saat mencari informasi tertentu di website, browser akan menyimpan datanya. Sehingga saat kamu mengakses kembali, browser cukup menyajikan cache tersebut.
Browser cache memiliki ruang terbatas, sehingga jangan heran jika kamu harus sering-sering menghapusnya agar tidak menumpuk.
Untuk memudahkan memonitor ruang penyimpanan, kamu membutuhkan asisten yang bertugas mengingatkan penggunanya ketika cache sudah menumpuk atau kadaluwarsa. Salah satu asisten tersebut bernama add expires header.
Itulah dua jenis web caching yang harus kamu ketahui. Dengan adanya cache tersebut kegiatan di internet seperti browsing bisa lebih cepat.
Baca selengkapnya Maksimalkan Image SEO Optimization untuk Kualitas Website
Kesimpulan
Nah, itulah pembahasan tentang website cache. Mulai Dari pengertian, cara menghapus data cache hingga jenis-jenisnya. Sederhananya, web caching itu menyimpan semua data ke dalam server, dan saat kamu menginginkan data tersebut dengan cepat cache akan memberikan data yang diinginkan.
Cukup mudah dipahami bukan? Jika kamu memiliki pertanyaan tentang website caching jangan ragu untuk meninggalkan komentar di kolom yang sudah tersedia di bawah. Mari kita berdiskusi bersama untuk membahasnya. Terimakasih dan sampai jumpa di artikel selanjutnya!