Kamu pasti belum pernah mendengar kata “Scrum”. Namun bagi orang yang bekerja di bidang teknologi, pasti pernah mendengar tentang Scrum ini. Sebenarnya, apa itu scrum?
Nah, di artikel kali ini kita akan membahas Scrum, mulai dari pengertian, contoh, tugas, hingga kelebihannya. Jadi, tak usah berlama-lama lagi, langsung saja simak pembahasan lengkapnya hanya di bawah ini!
Apa itu Scrum?
Scrum adalah kerangka-kerja sederhana untuk pengembangan produk kompleks. Meskipun banyak digunakan untuk pengembangan perangkat lunak, Scrum juga bisa digunakan untuk pengembangan produk yang bersifat kompleks.
Karena ditujukan untuk pengembangan produk kompleks, kerangka-kerja ini didasari oleh tiga tiang empirisme, yaitu transparansi, inspeksi, dan adaptasi. Tombol utama yang dianggap seperti jantung dari Scrum adalah Sprint, yaitu sebuah batasan waktu atau time box untuk mengembangkan produk.
Tujuanna tak lain agar siap digunakan oleh pengguna aatu dmasukkan ke lingungan produksi dalam konteks pengemoangan perangkat lunak yang berdurasi sekitar 30 hari.
Kareena durasi Sprint lebih singkat dibanding pengembangan produk, maka dalam pengembangan produk akan ada beberapa Sprint. Sehingga pengembangan produk menggunakan Scrum dilakukan secara incremental dan iteratif.
Baca juga Bisnis Online vs Bisnis Offline, Mana yang Paling Menguntungkan?
Cara Kerja Scrum
Seperti yang sudah dijelaskan tadi, jantung utama Scrum adalah Sprint. Proses Sprint diawali dengan Sprint Planning diana Product Owner telah diberikan wewenang dan bertanggung jawab untuk memaksimalkan nilai dari produk di pasar, hingga bertemu dengan development team.
Setiap hari hingga akhir Sprint Development Team akan melakukan Daily Scrum tak lebih dari 15 menit untuk menentukan apa yang akan mereka kerjakan selama 24 jam ke depan.
Selama proses pengembangan berlangsung, Development Team juga melakukan refinement terhadap Product Backlog item di Sprint agar proses Sprint Planning berikutnya bisa lebih efektif.
Di akhir Sprint, Product Owner mempresentasikan Increment, yaitu hasil pekerjaan Development Team selama satu printer kepada para pemegang kepentingan agar mendapatkan umpan balik di acara bernama Sprint Review.
Product Owner akan mempresentasikan Increment, yaitu hasil pekerjaan Development Team selama satu Sprint kepada para pemegang kepentingan guna mendapatkan umpan balik bernama Sprint Review.
Product Owner juga menjelaskan apakah Sprint tersebut termasuk ke pencapaian Development Team menuju Sprint Goal kepada seluruh pemegang kepentingan. Umpan balik tersebut dimasukkan ke dalam Product Backlog agar meningkatkan nilai dari produk.
Baca selengkapnya Apa itu HTML? Baca Pengertian, Sejarah, dan Contohnya!
Setelah Sprint Review, Development Team , dan Product Owner akan berkolaborasi untuk menentukan improvement apa yang akan mereka implementasikan di Sprint berikutnya di acara bernama Sprint Retrospective yang difasilitasi oleh Scrum Master.
Scrum Mastr yang efektif dan kreatif, akan memafisilitasi Sprint Retrospectives yang dapat mengekspos permasalahan dan improvement yang perlu diimplementasikan di Sprint berikutnya.
Satu improvement yang disepakati di Sprint Retrospectives akan masuk ke dalam Sprint Backlog di Sprint berikutnya. Definition of Done adalah salah satu hal yang ditekanakan oleh Development Team saat Sprint Retrospectives.
Sprint Retrospectives adalah cara terpenting dalam Scrum karena sifatnya yang menekankan continuous learning yang bisa meningkatkan tingkat agility perusahaan. Untuk Sprint yang berdurasi 30 hari, batasan waktu Sprint Review tak lebih dari 3 jam.
Sudah Mengerti Apa itu Scrum ?
Nah guys itulah pembahasan tentang apa itu Scrum, singkatnya Scrum adalah kerangka-kerja sederhana untuk pengembangan produk yang kompleks. Detak jantung atau power dari Scrum adalah Sprint.
Sprint merupakan sebuah batasan waktu atau time box untuk pengembangan produk agar siap digunakan oleh pengguna. Cukup mudah dipahami bukan? Jika kamu memiliki pertanyaan tentang Scrum, jangan ragu untuk meninggalkan komentar di kolom yang sudah tersedia di bawah ya!