Struktur website yang baik akan memudahkan navigasi user dan bagus untuk SEO. Tanpa struktur yang baik, website akan terlihat berantakan dan sulit dinavigasi. Browser seperti Google pasti akan kesulitan membedakan konten mana yang penting dan mana yang tidak.
Lalu bagaimana cara mengecek apakah website tersebut sudah memiliki struktur yang baik? Bagaimana ciri website dengan struktur berkualitas? Dan bagaimana cara membuat struktur website yang SEO friendly?
Oke, di artikel kali ini kita akan membahas semuanya. Sebelum membahas ke pokok pembicaraan, ketahui apa itu struktur website, pentingnya struktur website yang baik dan jenis-jenis strukturnya. Sudah siap? Simak baik-baik ya!
Apa itu Struktur Website?
Struktur website merupakan susunan halaman-halaman penting di website. Struktur atau arsitektur website tersebut akan terlihat dari menu atau navigasi utama.
Struktur yang baik akan membuat halaman di website saling berhubungan. Dengan struktur tertata, pengunjung akan merasakan user experience yang baik. Karena, pengunjung akan mudah menemukan informasi yang dibutuhkan.
Tak hanya penting untuk sudut pandang pengunjung, tetapi penting juga untuk SEO. Mengapa? Karena dengan struktur website yang baik, bot Google akan lebih mudah menelusuri halaman website kamu.
Hal tersebut juga berpengaruh terhadap penentuan ranking website di halaman hasil pencarian.
Mengapa Struktur Website Penting?
Karena struktur website menentukan ranking website bisa dibilang cukup penting. Namun, selain itu ada empat alasan lainnya yang wajib kamu perhatikan. Apa saja? Berikut penjelasannya:
1. Mempengaruhi User Experience (UX)
Seperti yang sudah disebutkan diatas tadi, arsitektur website yang baik akan mempengaruhi pengunjung dan berdampak pada user experience. Selain mudah dinavigasi, user juga akan mudah menemukan produk atau konten yang mereka inginkan.
Jika pengunjung sulit menemukan halaman yang dicari, mungkin tanpa pikir panjang mereka akan keluar dari website kamu dengan cepat. Hal tersebut sangat merugikan, bukan?
2. Memudahkan Crawling
Struktur website yang baik tak hanya memudahkan pengguna menemukan konten yang dicari. Tapi juga membantu web crawler mengakses dan menemukan hubungan antar konten yang telah dibuat.
Nah, dari situ web crawler akan lebih mudah untuk mengindeks konten kamu di search engine.
3. Dapat Memberikan Sitelinks
Selain kedua hal tersebut diatas, dengan arsitektur website yang baik kamu juga bisa mendapatkan sitelink untuk website. Sitelink merupakan tampilan unik di hasil pencarian milik Google.
Tampilan tersebut akan menunjukkan link homepage bersama halaman-halaman penting di bawahnya. Sitelink sangat berguna untuk SEO website, berikut adalah manfaatnya:
- Mempercepat conversion
- Meningkatkan rasio klik
- Membantu kamu mendominasi hasil pencarian
- Meningkatkan kepercayaan pelanggan
- Meningkatkan reputasi brand
4. Menghindari Kompetisi Konten dari Website yang Sama
Arsitektur website menghindarkan dari kemungkinan adanya konten yang saling berkompetisi (canibal content). Kompetisi tersebut sangat merugikan karena bisa mengurangi trafik yang didapat.
Kompetisi mungkin terjadi jika kamu memiliki beberapa konten blog post yang mirip. Misalnya, kamu memiliki beberapa artikel tentang SEO WordPress dan menggunakan beberapa keyword yang sama untuk konten tersebut.
Konten-Konten yang mirip akan membuat Google kesulitan untuk memutuskan mana konten yang paling berkualitas atau penting. Hasilnya, konten kamu tadi akan saling berkompetisi untuk berada di ranking atas Google.
Maka kamu harus membuat struktur taksonomi dan internal link yang baik dan friendly. Sehingga konten lebih jelas hubungannya dan tidak saling berkompetisi.
Beberapa Tipe Tipe Struktur Website?
Apakah kamu salah satu orang yang mengira jika struktur website hanya satu macam? Jika iya, kamu sudah pasti salah. Sebenarnya, ada empat tipe arsitektur website yang bisa digunakan. Apa saja?
1. Hierarki
Struktur yang paling umum dan disukai oleh para pemilik website. Halaman-halaman disusun dengan struktur seperti pohon, page utama dengan informasi yang lebih umum atau luas berada di paling atas.
Parent utama tersebut dikategorikan menjadi beberapa child pages atau pages turunan dengan informasi yang lebih detail.
2. Linier
Struktur dengan tipe sekuen ini adalah yang paling sederhana. Semua informasi disusun secara linier, bisa dari yang paling umum hingga yang paling spesifik. Atau bisa juga secara alfabetik. Struktur ini cocok untuk website training atau edukasi.
3. Matriks
Struktur ini menyediakan banyak link relevan untuk pengunjung. Dengan bermacam-macam topik, pengunjung bebas memilih link atau page mana yang ingin mereka kunjungi.
4. Network
Struktur ini lebih dinamis dibanding lainnya. Dengan struktur ini, pengunjung bisa menentukan link atau page mana yang ingin mereka kunjungi dengan bebas.
Bagaimana Cara Membuat Struktur Website yang SEO Friendly?
Kita sudah sampai di pokok pembahasan, yaitu bagaimana cara membuat struktur website yang Seo friendly. Berikut ini adalah tutorial yang perlu kamu lakukan, apa saja?
1. Buat Rencana Terlebih Dahulu
Tulis semua ide konten yang ingin kamu masukkan ke website. Kemudian, kelompokkan semua konten dalam kategori yang lebih umum. Lalu susun semuanya agar saling berhubungan.
Contohnya, kamu akan menggunakan struktur berbentuk hierarki. Maka tinggal mengurutkan konten hingga membentuk piramida. Seperti ini:
2. Perhatikan Link Halaman di Homepage
Homepage terletak di urutan teratas pada struktur website. Artinya, homepage menjadi halaman pertama yang akan diakses pengunjung sebelum ke halaman-halaman yang lain.
Itulah mengapa kamu harus menautkan beberapa link paling penting ke homepage. Dengan begitu, peluang user membuka halaman penting jadi lebih besar. Mereka juga akan menemukan informasi dengan mudah.
3. Membuat Navigasi yang Jelas
Kamu harus membuat navigasi yang jelas, agar memiliki homepage dengan struktur berkualitas. Ada dua navigasi yang bisa kamu tambahkan, yaitu breadcrumbs dan menu. Berikut penjelasannya:
Breadcrumbs
Navigasi tambahan di sebuah website yang berbentuk teks berisi link dan biasanya terletak diatas judul halaman. Navigasi tersebut membantu user mengetahui posisi mereka di website kamu. Berikut contohnya:
Menu
Elemen utama navigasi yang ada di halaman website. Menu utama diletakkan pada bagian atas homepage, tepatnya di samping logo atau nama website kamu.
Biasanya orang-orang menggunakan menu untuk menampilkan halaman kategori yang memuat banyak konten. Selain itu, menu juga bisa digunakan untuk menghubungkan halaman ke landing page maupun halaman kontak.
Contohnya, website Bamaha Digital. Di homepage kamu bisa menemukan menu utama berisi kategori-kategori produk dan layanan Bamaha Digital.
4.Gunakan Taksonomi
Agar navigasi lebih teratur, gunakan sistem taxonomies yang ada di WordPress atau CMS lainnya.
Taxonomies digunakan untuk mengelompokkan konten berdasarkan tag atau kategori. Sehingga user akan lebih mudah menemukan artikel dengan topik yang sama. Berikut pengertian tags dan categories:
Tags
Tag tidak memiliki struktur. Meskipun begitu, tag tetap penting karena bisa menunjukkan user bahwa post atau produk lain yang saling berkaitan. Sehingga, user bisa mencari konten lain yang mereka inginkan.
Categories
Satu website bisa terdiri dari beberapa kategori umum. Misalnya toko online fashion, kamu bisa membuat kategori seperti “Pria, Wanita. Anak-anak”, dan lain sebagainya.
Pada setiap kategori tersebut masih bisa dibuat lebih detail dengan sub kategori. Contohnya “Kemeja, Piyama, Kaos, Jaket, Pakain Dalam, Bawahan”, dan lain sebagainya.
5.Internal Link Penting!
Kamu pasti sudah mulai paham jika struktur website berhubungan dengan kategori konten dan tautan link ke konten yang berhubungan. Karena itu, mari kita belajar menggunakan internal link!
Internal link merupakan istilah untuk menghubungkan konten-konten yang telah dibuat pada website kamu. Internal link tak bisa dilakukan sembarangan, dua halaman yang terhubung harus relevan. Berikut pembahasannya:
1.Internal Link untuk Online Shop
Di online shop, kamu pasti ingin pengunjung berada di satu halaman sampai ia melakukan pembelian. Karena itulah, internal link “olshop” harus bisa mengarahkan pengunjung ke pilihan produk yang lebih menguntungkan.
Dibawah ini trik-trik khusus internal link untuk online shop, yaitu:
- Link mengarah ke bagian “Pelanggaran juga membeli produk ini…”
- Link dari bundle produk ke produk yang lebih spesifik
- Link mengarah ke “Produk lain yang sejenis”
- Link mengarah ke “Best Seller product” atau “Lebih murah dengan membeli produk yang lain”
2. Internal Link untuk Blog atau Website
Seperti menyusun kategori tadi. Kamu harus menulis beberapa topik yang lebih umum terlebih dahulu, kemudian barulah dibuat post dari beberapa topik utama.
Dengan begitu, kamu bisa memberikan internal link di konten-konten yang saling berkaitan.
Contohnya, blog post dengan topik framework memiliki internal link dengan topik macam-macam framework. Misalnya Laravel, Codeigniter, VueJs dan cara menginstall framework tersebut.
Jadi, pengunjung bisa belajar lebih banyak dan mendalam mengenai framework lengkap dengan topik yang terkait.
Usahakan memberi banyak internal link ke blog post yang penting, namun ingat, pastikan internal link tersebut harus relevan dengan topik yang dibahas ya! Sehingga pengunjung akan terus berada di halaman website kamu.
6. Kelola Struktur Website
Setelah struktur website selesai dibuat, kamu harus melakukan maintenance. Perhatikan terus struktur website ketika menambah konten baru. Dengan begitu, arsitektur website adalah bagian dari strategi SEO jangka panjang kamu.
Untuk mengelola arsitektur website kamu harus melakukan beberapa hal berikut ini:
Audit Konten
Jika kamu memiliki konten yang kadaluarsa, maka harus mengupdate kemudian mempublikasikan ulang. Contohnya, ada artikel yang tak pernah dikunjungi, kamu juga bisa mempertimbangkan untuk menghapusnya.
Namun ingat! Jangan sembarangan menghapus artikel atau page ya guys. Karena jika Google tidak bisa menemukan halaman karena sudah dihapus, maka pengunjung akan mendapatkan 404 error page. Apabila sudah begitu, maka SEO website akan buruk.
Untuk mencegahnya, kamu perlu melakukan redirect URL halaman yang sudah dihapus. Dengan pengunjung tidak akan menemukan halaman error, tapi menemukan halaman lain yang relevan.
Hindari Keyword yang Sama
Website pasti memiliki banyak konten, dari topik yang luas sampai ke topik yang spesifik. Karena itu, kamu harus berhati-hati dengan keyword yang dipilih. Jika kamu lengah, maka tak menutup kemungkinan akan kehilangan ranking di Google.
Karena itulah, perlu melakukan riset performance konten. Sehingga, kamu tahu apa yang harus dilakukan. Contohnya, apakah perlu menggabungkan konten dengan keyword yang sama atau melakukan redirect.
Cek Kembali Taxonomy
Coba cek kembali susunan kategori dan subkategori website masih sesuai dengan konten barru yang telah ditambahkan. Contohnya, jika ada kategori yang berisis sedikit page, maka hapus saja kategori tersebut, atau bisa pindahkan halaman tersebut dan menggabungkan ke kategori lain.
Jika membuat sitemap HTML secara manual, usahakan memperbarui sitemap tersebut setelah mengubah struktur website kamu. Tapi, apabila kamu memiliki sitemap XML, maka lakukan re-submit sitemap ke Google Console.
Kesimpulan
Struktur website yang baik akan menaikkan reputasi website di mata Google. Itulah mengapa, tak ada salahnya mengeluarkan tenaga lebih untuk memperhatikan struktur website kamu.
Baik ketika baru membuat website maupun saat kamu akan mengatur ulang struktur website yang sudah dijalankan.
Setelah struktur website tertata dengan baik dan rapi, memaksimalkan kinerja situs web kamu dengan beberapa tips untuk mengamankan website.
Seperti menginstal beberapa plugin yang menunjang kinerja website, seperti plugin keamanan terbaik, mengamankan website dengan cara mengganti URL, hingga memastikan layanan hosting kamu berkualitas.
Di artikel kali ini, harapannya kamu bisa membuat struktur website dengan baik, sehingga situs web kamu bisa berkembang secara optimal. Jika kamu merasa terbantu jangan lupa tinggalkan komentar dan share ke teman-teman agar mereka mendapatkan informasi yang bermanfaat.