Setelah drama korea Start Up yang dibintangi oleh Bae Suzy, Nam Joo-hyuk, Kim Seon-ho dan aktris serta aktor lain, istilah startup kini semakin terkenal. Terlepas dari drama tersebut, di era yang semakin modern ini bisnis startup semakin menjamur.
Startup adalah perusahaan rintisan yang belum lama beroperasi namun sudah memiliki pendapatan besar. Saat ini anak startup didominasi oleh kawula muda hingga generasi milenial. Entah itu laki-laki maupun perempuan sudah mengerti tentang bisnis ini.
Baca juga Pengertian Startup Lengkap Dengan Perkembangan Startup di Indonesia
Nah, artikel kali ini kita akan membahas beberapa pendiri startup wanita beserta tokoh startup dunia yang dapat menginspirasi generasi muda, milenial/Y hingga generasi Z. Jadi, tak usah berlama-lama lagi, langsung saja simak penjelasan dibawah ini!
5 Pendiri Startup Wanita di Indonesia
Kita patut berbangga karena para wanita dan perempuan di Indonesia sudah semakin maju, hal ini dibuktikan dari adanya pendiri startup wanita di Indonesia yang dapat menginspirasi, siapa dia?
1. Fransiska P. W. H (Founder dan CEO Prelo)
CEO muda lulusan ITB ini berhasil masuk daftar “30 UNDER 30 ASIA” dalam bidang Retail dan E-Commerce Industry versi majalah Forbes, wah keren banget kan? Pencapaiannya tersebut diraih karena kontribusinya dalam membangun platform Prelo.
Platform Prelo memudahkan masyarakat untuk melakukan kegiatan transaksi jual-beli barang bekas. Meskipun barang bekas, barang yang dijual dijamin berkualitas dan original. Dengan begitu pembeli tak perlu khawatir akan mendapatkan barang palsu ketika berbelanja di Prelo.
Dengan ide cemerlangnya tersebut, tak salah jika Fransiska sempat terpilih di program Singularity University Graduate Studies 2012.
2. Melia Winata (Founder dan CEO Du Anyam)
Sosok muda inspiratif Indonesia bernama Melia Winata mengembangkan bisnis yang berpihak pada perempuan, dari perempuan untuk perempuan. Dia membangun dan menjadi CEO dari Du Anyam, brand yang memproduksi berbagai kerajinan anyaman buatan wanita Indonesia.
Produk tersebut dipasarkan secara online melalui situs resminya, yaitu DuAnyam.com. dengan visi “Empower Women, Promote Culture and Improve Livelihood”. Du Anyam berhasil memberdayakan 1.100 perempuan dari 50 desa di seluruh wilayah Indonesia.
Bisa dikatakan jika Du Anyam merupakan media bagi perempuan untuk meningkatkan kualitas hidup dengan cara meningkatkan keterampilannya.
Baca selengkapnya 5 Prinsip Dasar Metode Lean Startup, Nomor 4 Harus Diterapkan dalam Bisnis!
3. Diajeng Lestari (Founder dan CEO HijUp)
Diajeng Lestari adalah Founder dan CEO HijUp yang juga istri dari mantan CEO Bukalapak, Achmad Zaky. Diajeng Lestari sepertinya mengetahui skema pasar bisnis di Indonesia.
Sebagai negara dengan jumlah muslim terbesar di dunia, Indonesia merupakan pasar potensial untuk bisnis pakaian muslim, batik busana wanita maupun pria. Brand lokal yang tergabung dengan HijUp yaitu Ria Miranda, hijab Pelangi, Covering Story, Kami dan sebagainya.
Dengan adanya Hijup.com, masyarakat dapat membeli produk lokal secara praktis dan lebih mudah. Selain itu, para wanita tak lagi kesulitan mencari hijab yang fashionable dengan berbagai pilihan beragam.
4. Mesty A. J. (Founder dan CEO Wecare.id)
Mesty Ariotedjo Djuanda merupakan dokter cantik lulusan Universitas Indonesia, dibalik kehidupan yang serba mpan dan glamour ia tak terjebak dalam kemewahan. Ia memiliki kepedulian yang tinggi pada penduduk pinggiran.
Setelah mengetahui bank masyarakat di area terpencil yang kesulitan mengakses fasilitas kesehatan, ia mendirikan Wecare.id. Wecare merupakan platform pengumpulan dana untuk pasien di pedesaan.
Dengan begitu, banyak masyarakat pedesaan yang bis amengakses fasilitas kesehatan secara layak. Berkat Wecare.id ini, Mesty masuk ke dalam daftar “30 UNDER 30 ASIA” versi majalah Forbes.
Selain itu, ia juga menjadi model dan menjadi brand ambassador Lancome, wah keren banget ya guys!
Simak juga Perbedaan UKM dan Startup, Mana yang Paling Baik?
5. Leonika Sari (Founder dan CEO Reblood)
Salah satu pahlawan di bidang kesehatan yang harus kamu ketahui adalah Leonika Sari Njoto Boedioetomo. Perempuan kelahiran Surabaya ini berhasil mengembangkan aplikasi Reblood.
Aplikasi ini memudahkan masyarakat untuk mendonorkan daahnya. Pengguna dapat mengetahui informasi donor darah di berbagai kota dengan mudah.
Leonika Sari berusia 25 tahun, ia lulusan dari Sistem Informasi di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).
Ia menemukan akar masalah dari keterbatasan darah di Indonesia, setelah ia kembali dari Global Entrepreneurship Bootcamp, ia menyadari jika masalah itu berasal dari sulitnya orang-orang mendonorkan darahnya. Dari alasan tersebut, ia menciptakan Reblood.
Dari aplikasi tersebut, jumlah pendonor meningkat dan jumlah pendonor yang ditolak PMI menurun. Sehingga ketersediaan darah di Indonesia pun meningkat dan lebih banyak nyawa yang bisa diselamatkan.
Pendiri Startup Wanita Indonesia Sudah Menjadi Tokoh Startup Dunia
Itulah 5 pendiri startup wanita di Indonesia yang sudah menjadi tokoh startup dunia. Dari kisah-kisah inspiratif tersebut, kamu bisa mencontoh kegiatan bermanfaat yang bisa berguna bagi semua orang. Tidak ada kata mustahil jika kita berusaha. Semoga menginspirasi!