Untuk para pebisnis pasti tidak asing dengan istilah brand equity dan brand awareness. Namun sebenarnya, apa sih brand equity itu?
Brand equity adalah sesuatu yang membuat brand kamu lebih unggul daripada milik kompetitor. Dengan brand equity yang baik, maka bisa dibilang bisnis akan semakin sukses sehingga dapat menyalip ketenaran brand tetangga.
Makin penasaran kan? Nah, di artikel kali ini kita akan membahas brand equity secara lengkap, mulai dari pengertian, contoh hingga bagaimana cara membangun brand equity yang baik dan benar. Langsung saja, simak artikel di bawah ini!
Pengertian Brand Equity
Brand equity adalah nilai lebih sebuah perusahaan yang didapatkan dari brand yang mudah dikenali dan paling berkesan daripada merk kompetitor. Dalam bahasa Indonesia, brand equity disebut dengan ekuitas merek.
Ekuitas merek tersebut merupakan sebuah aset yang menciptakan value atau nilai bagi pelanggan dengan cara meningkatkan kepuasan dan menghargai kualitas. Bagi sebuah brand, meningkatkan kepuasan berarti harus selalu memberikan inovasi terbaru agar konsumen puas.
Ketika sebuah perusahaan memiliki brand equity yang sangat baik, konsumen rela membayar dengan harga tinggi untuk mendapatkan produk-produknya, meskipun mereka tahu jika brand lain menyediakan produk serupa dengan harga lebih murah.
Sederhananya, konsumen rela membayar mahal untuk mendapatkan produk dari perusahaan yang sudah terkenal dan dikagumi banyak orang. Dengan adanya brand equity, laba dari perusahaan mungkin akan lebih besar pada setiap penjualannya.
Manfaat Brand Equity
Brand equity bukanlah cara singkat untuk meraup keuntungan, melainkan suatu strategi membangun hubungan jangka panjang dengan para konsumen. Berikut ini adalah manfaat brand equity bagi bisnis, yaitu:
1. Tetap Laris Walaupun Harga Tinggi
Dengan adanya brand equity, konsumen biasanya akan mengesampingkan harga. Kesetiaan mereka terbentuk karena adanya rasa percaya terhadap value brand. Sehingga, mereka akan memaklumi harga yang dipasang perusahaan.
Contohnya, brand equity Apple. Bayangkan saja, perusahaan Apple menawarkan harga yang cukup mahal untuk sebuah handphone. Yaitu iPhone 12 Pro Max dengan harga Rp 18 juta sekian.
Dari contoh itu, kita bisa menyimpulkan jika brand equity memiliki dampak yang cukup dahsyat.
2. Customer Retention Meningkat
Jika konsumen pernah memakai iPhone, biasanya akan memutuskan membeli produk iPhone lainnya, seperti smartwatch, iPad hingga laptop.
Hal ini dinamakan dengan customer retention, yaitu cara untuk memuaskan konsumen sehingga mereka ingin kembali membeli produk perusahaan.
3. Eksistensi Perusahaan Meningkat
Siapa sih yang tidak mengetahui brand Apple? Dari hal ini kita bisa menyimpulkan jika brand equity sudah baik, maka eksistensi perusahaan akan mudah dikenali oleh semua orang. Karena itulah, brand equity bisa dibilang sebuah aset yang cukup berharga.
4. Mendapatkan Loyalitas Konsumen
Setelah keempat poin diatas, hal yang akan didapatkan adalah loyalitas dari konsumen atau kesetiaan konsumen.
Mungkin kamu memiliki teman yang selalu memakai hp dengan merk itu-itu saja, meskipun banyak brand baru. Padahal dari segi fitur dan harga, milik kompetitor tak kalah bagus. Yup, faktanya, 59% konsumen lebih memilih membeli produk dari brand yang mereka percaya.
Elemen Dasar Brand Equity
Berikut ini adalah elemen brand equity yang harus kamu ketahui, yaitu:
1. Brand Awareness
Brand awareness akan membuat konsumen familiar dengan produk atau jasa yang ditawarkan, sehingga mereka akan mudah mengingatnya.
Istilah modernnya adalah masa “pedekate” ke konsumen. Caranya yaitu mulai dari bekerja sama dengan influencer, menawarkan free trial dan strategi lainnya.
2. Brand Association
Saat membahas air mineral, brand apa yang pertama kali muncul di pikiran kamu? Kemungkinan besar, kalian pasti langsung memikirkan Aqua, bukan?
Nah, itulah yang dinamakan brand association, dimana suatu brand memiliki konsep yang bersinergi sehingga mudah diingat. Pada tahapan ini, calon konsumen sudah mulai menghafal brand kamu.
3. Perceived Quality
Berikutnya adalah perceived quality. Yaitu bagaimana persepsi orang-orang tentang brand kamu. Apakah mereka merasa puas? Atau malah kecewa?
Poin ini sangat erat dengan kesan pelanggan terhadap layanan atau produk. Untuk mendapatkan kesan baik dan positif, kamu harus memperkuat customer experience dan kualitas brand.
4. Brand Loyalty
Brand loyalty dan brand equity saling berhubungan, sehingga tidak bisa dipisahkan. Karena loyalitas konsumen akan mengantar mereka kepada brand equity yang baik. Sehingga, konsumen tak mudah pergi dan berpaling ke brand lain.
5. Proprietary Brand Assets
Mengapa Nokia, raja pasar handphone, bisa tumbang dan digantikan oleh kompetitor? Alasannya, Nokia menolak Android dan percaya diri untuk mempertahankan Windows. Padahal user behaviour pengguna berubah seiring waktu.
Sehingga fleksibilitas brand dalam berkembang sangat dibutuhkan. Artinya, memperluas brand asset sangat penting untuk mempertahankan brand equity. Caranya dengan memiliki hak paten, rutin mengeluarkan inovasi baru dan menjalin partnership.
Cara Membangun Brand Equity
Berikut ini adalah langkah-langkah yang harus kamu lakukan untuk membuat brand equity. Yaitu:
1. Buat Produk yang kuat
Sebelum meluncurkan produk, kamu harus bisa menjawab beberapa pertanyaan dasar saat memulai sebuah bisnis. Seperti siapa orang yang akan membeli produk kamu? Mengapa mereka membutuhkannya?
Sebuah brand harus memiliki persona dan brand story. Persona merupakan representasi target pelanggan yang diincar, mencakup perilaku, demografis, umur dan lain sebagainya. Sedangkan brand story, yaitu kisah dari brand itu sendiri.
Persona dan brand story yang kuat dan sesuai target pasar akan membuat konsumen akrab dengan produk kamu. Contohnya, seperti brand equity Apple, brand equity Indomie, brand equity Aqua hingga brand equity starbucks yang sangat terkenal itu.
Semua brand tersebut telah memiliki nama besar sehingga hampir semua orang mengetahui namanya.
2. Uji Produk ke Target Pasar
Apakah produk kamu sesuai dengan target pasar? Untuk mengetahuinya, kamu bisa melakukan product testing.hal ini wajib dilakukan sebelum meluncurkan sebuah produk.
Bahkan, perusahaan sekelas Apple maupun Samsung juga melakukan testing terhadap semua produk-produknya, lho.
Dengan melakukan uji coba itu, kamu akan mendapatkan kritik dan saran untuk mengevaluasi produk. Dari kritik dan saran itu, kamu bisa mengubah produk agar lebih baik lagi sehingga produk akan memberikan performa yang bagus ke penggunanya.
3. Lakukan Strategi Marketing yang Efektif
Kamu bisa menjangkau target pasar dengan cara meyakinkan konsumen bahwa produk kamu merupakan pilihan yang terbaik. Berikut ini adalah beberapa strategi marketing yang bisa kamu terapkan agar produk semakin mudah dijangkau oleh target pasar. Yaitu:
Community Marketing
Community marketing adalah salah satu strategi marketing dimana perusahaan terlibat aktif dengan konsumennya. Seperti Apple yang menyediakan Apple Support Communities. Forum ini akan mendekatkan konsumen dengan brand.
Dengan begitu, kedua belah pihak akan sama-sama mendapatkan keuntungan. Wawasan konsumen akan selalu bertambah. Sedangkan bagi perusahaan brand awareness bisa meningkat.
Hindari Perang Harga
Apple tak pernah menjatuhkan harga produknya demi memenangkan perang antara kompetitornya. Sebenarnya, perang harga bisa menjaring konsumen secara masif, namun sebagian besar mereka hanya singgah sebentar.
Karena itu, Apple lebih fokus mempertahankan nilai premiumnya, fitur, manfaat produk dan kualitasnya.
Membuat Website yang Simple
Masih dari Apple, perusahaan ternama ini menjadikan website sebagai etalase online-nya. Orang-orang yang ingin mendapatkan informasi mengenai brand tersebut akan menuju website resminya.
Tampilan website Apple bisa dibilang minimalis dan user friendly. Pengunjung dapat dengan mudah menjelajahi website dan menemukan informasi yang mereka butuhkan. Selain itu, mereka juga tidak lupa meletakkan tombol CTA di posisi yang strategis.
Membuat Copywriting
Jika Apple memiliki website, pastinya mereka juga membuat copywriting untuk mempromosikan produk. Seperti mengulas fitur-fitur yang ditawarkan. Dalam sekali baca saja, pengunjung dapat mengetahui manfaat produk tersebut.
Baca juga User Experience adalah Salah Satu Penentu Kesuksesan Bisnis!
4. Meningkatkan Customer Experience
Cara membangun brand equity selanjutnya yaitu membuat customer experience yang mengesankan. Pengalaman ini mencakup semua pelayanan, fitur dan semua hal yang dilakukan untuk konsumen.
Lihat Apple, mereka selalu menyediakan pelayanan yang baik, memberikan fitur produk yang elegan dan memiliki value untuk menjaga konsumennya.
Apple menerapkan prinsip APPLE untuk menyambut konsumennya, apa itu APPLE?
A = Approach, mendekati konsumen dengan hangat
P = Probe, mencari tahu kebutuhan konsumen
P = Present, memberikan solusi untuk konsumen
L = Listen, mendengarkan dan selesaikan kekhawatiran konsumen mengenai produk yang ditawarkan
E = End, mengakhiri percakapan dengan perpisahan yang baik
Dengan meningkatkan customer experience, secara tidak langsung brand equity juga akan meningkat. Apalagi didukung dengan review positif dari para konsumen.
Kesimpulan
Brand equity adalah salah satu strategi ampuh untuk menstabilkan bsnsi. Cara menerapkannya juga cukup mudah. dengan memiliki brand equity yang baik, maka aset jangka panjang sudah tercipta dan berisap-siap mendapatkan hasil yang positif karenanya.
Karena itu, jangan lupa untuk membuat brand equity sebaik mungkin, agar brand yang kamu bangun dapat berjalan secara maksimal.
Jika kamu puas dengan artikel kali ini, jangan lupa share dan meninggalkan komentar di kolom yang sudah tersedia di bawah ya! Terima Kasih!