Promosi dengan platform digital bisa dibilang efektif, namun ada cara lain agar bisnis lebih tepat sasaran. Salah satu caranya yaitu membuat konten pemasaran dengan copywriting. Apa itu copywriting? Bagaimana cara membuatnya? Dan apa saja contohnya?
Nah, di artikel kali ini kita akan belajar copywriting gratis dengan mempelajari materi tentang pengertian, manfaat, jenis, aplikasi, pola, dan rumus copywriting hingga skill apa saja yang harus dilakukan untuk melakukannya. Simak baik-baik ya!
Apa itu Copywriting?
Copywriting merupakan salah satu teknik marketing dengan cara membuat materi pemasaran yang tujuan utamanya yaitu membujuk audiens agar melakukan tindakan menguntukan seperti pembelian produk.
Awalnya, teknik marketing ini hanya digunakan untuk membuat advertorial, sales letter dan media pemasaran lainnya. Namun di era serba digital ini mempelajari copywriting dianggap penting karena mampu menyentuh hati audiens dengan tulisan yang membujuk.
Baca pengertian copywriting versi lainnya hanya di Pengertian Copywriting dan 6 Cara Membuatnya Terbaru!
Selain dalam bentuk tulisan, teknik copywriting juga bisa diterapkan dalam bentuk lain, seperti naskah video dan podcast. Sudah mengerti apa itu copywriting? Nah, berikut ini adalah jenis copywriting yang dituangkan dalam berbagai media pemasaran, yaitu:
- Artikel blog
- Teks di landing page
- Email newsletter
- Headline dan meta description website (di hasil pencarian Google)
- Post media sosial
- Iklan berbayar di berbagai platform (platform digital dan platform analog)
- Judul dan deskripsi video YouTube
Jenis Copywriting
Berikut ini adalah lima jenis copywriting yang harus kamu ketahui, apa saja?
1. Copywriting Pemasaran
Jenis copywriting ini berfokus untuk menawarkan, menyampaikan manfaat dan memberikan solusi jika menggunakan suatu produk kepada calon konsumen. Tujuannya untuk meyakinkan konsumen agar membeli produk atau layanan yang ditawarkan.
2. SEO Copywriting
Tujuan SEO Copywriting adalah memperoleh peringkat teratas di hasil pencarian Google dan juga menarik perhatian calon konsumen. Copywriting jenis ini digunakan pada landing page, deskripsi produk serta kategori produk.
3. Direct Response Copywriting
Jenis Copywriting berikutnya yaitu Direct Response Copywriting. Tujuan copywriting jenis ini agar mendapatkan tanggapan langsung dari calon konsumen. Contohnya, mengarahkan agar mereka mengklik tombol CTA, membagikan konten dan berlangganan ebook.
Contoh copywriting jenis ini pada landing page, iklan media sosial dan landing page.
4. Technical Copywriting
Technical copywriting bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam bagaimana cara kerja produk maupun layanan. Jenis copywriting ini sering digunakan untuk produk kecantikan, kesehatan dan teknologi.
5. Brand copywriting
Sesuai namanya, Brand Copywriting bertujuan untuk menyampaikan citra dan identitas suatu brand. Selain itu, jenis ini bisa menjadi pembeda dengan milik kompetitor.
Brand copywriting sering diletakkan pada logo dan halaman “tentang kami”.
Belajar Copywriting GRATIS dengan 6 Langkah Mudah!
Setelah kita memahami apa itu copywriting, selanjutnya mari belajar copywriting dengan 6 langkah mudah berikut ini, bagaimana caranya?
1. Pelajari Produk atau Layanan yang Ditawarkan
Jika tidak mengenali produk dan layanan yang ditawarkan, kita tidak bisa memasarkannya dengan baik. Karena itulah mempelajari produk menjadi bagian terpenting untuk memulai copywriting.
Tak hanya berlaku untuk copywriter perusahaan, bagi kalian yang mempromosikan bisnis pribadi juga bisa menerapkannya, loh.
Setelah mempelajarinya, tulis informasi produk dalam bentuk deskripsi. Tujuannya agar kita memiliki referensi dalam proses penulisan. Copywriting skill bisa diasah, jadi bagi para pemula jangan takut untuk memulainya, ya!
Lanjut, untuk memudahkan membuat deskripsi produk, tanyakan beberapa hal ini pada dirimu sendiri:
- Apa keunikan produk?
- Apa fitur yang dimiliki?
- Apa manfaat yang didapat konsumen dari fitur itu?
2. Pahami Kebutuhan Calon Konsumen
Setelah memahami produk dengan baik, langkah selanjutnya yaitu mengenali calon konsumen/audiens. Karena inti dari copywriting bukan keuntungan, namun manfaat yang audiens dapat ketika menggunakan barang atau produk milikmu.
Contohnya, ada orang menawarkan sample parfum mobil, padahal kamu tidak memiliki motor. Pasti tawaran tersebut kamu tolak karena tidak berfaedah,kan?
Kita harus memahami audiens agar bisa membuat teks marketing yang tepat. Caranya yaitu memberikan survei pada calon konsumen yang sudah ada. Dalam survei itu ada beberapa pertanyaan yang wajib dicantumkan, seperti:
- “Apa yang membuat Anda tertarik dengan produk kami?”
- “Apakah Anda pernah menggunakan produk serupa?”
- “Bagaimana pengalaman Anda saat menggunakan produk kami?”
Atau bisa juga menanyakan hal-hal bersifat lebih pribadi seperti dibawah ini:
- “Tanyakan tentang diri audiens (umur, tempat tinggal, jumlah penghasilan)”
- “Apa profesi audiens” atau “Bisnis apa yang dijalankan?”
- “Apa tantangan sehari-hari yang bisa dipecahkan oleh produk kami? Apakah ada yang belum terpecahkan?”
Jawaban dari pertanyaan tersebut diatas akan menciptakan gambaran mengenai target audiens yang disebut buyer persona.
Kamu bisa membaca pembahasan tentang buyer persona terlengkap hanya di Apa itu Buyer Persona? Pentingkah untuk Kesuksesan Bisnis di Era Digital?
3. Buat Headline yang Memikat
Delapan dari sepuluh calon konsumen hanya membaca judul atau headline saja. Artinya, kamu harus membuat headline/judul yang benar-benar menarik perhatian.
Jadi kreatifitasmu benar-benar dibutuhkan untuk membuat judul. Ketiga tips berikut ini bisa membantu kalian membuat judul agar terlihat lebih menarik:
- Sebutkan manfaat produk
- Buat pembaca ingin segera membeli. (Jangan bertele-tele, langsung to the point, namun menggunakan bahasa yang memikat. Bisa mencantumkan harga diskon, harga promo, dsb)
- Cantumkan persentase. Contohnya “6 langkah agar kulit menjadi putih dengan produk XX”
4. Lengkapi Headline dengan Lead yang Menarik
Judul memang harus bisa menarik audiens. Namun mereka belum tentu tertarik untuk menyimak lebih lanjut setelah mengklik. Untuk mengatasinya, kamu harus membuat lead atau paragraf pembuka yang tak kalah menarik juga.
Dibawah ini adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk membuat lead agar lebih menarik:
Tunjukkan Empati
Buka lead dengan tiga contoh berikut ini:
- “Pernahkah kamu mengalami kondisi berikut? (lanjutkan dengan cerita singkat mengenai masalah yang sering dialami audiens)”
- “Kamu pasti tahu betapa (masalah X) bisa sangat mengganggu. Untungnya, (produk x) bisa mengatasinya dengan (solusi x)”
- “Kami paham jika (masalah x) bisa mengganggumu. Karena itu, kamu memerlukan (solusi).
Mulai dengan Fakta
Data, fakta maupun kutipan dari sumber terpercaya bisa digunakan untuk pembuka lead. Berikut ini contoh agar lead lebih kredibel sehingga mampu menarik perhatian audiens:
- “(Brand x) menyatakan bahwa…”
- “ Menurut riset dari (brand x), (teknik x) dapat meningkatkan pendapatan sebesar x%.”
- (platform x) telah membuktikan jika (teknik x) adalah solusi nomor satu untuk…”
Buat Audiens Penasaran
Audiens harus dibuat penasaran agar memiliki keinginan membaca teks sampai akhir. Contohnya, sisipkan kalimat seperti “Penasaran? Simak artikel sampai selesai ya!”.
5. Tulis Copy yang Berkualitas
Bagian utama copywriting adalah copy. Jadi, pastikan membuat copy yang berkualitas. Di bawah ini empat tips yang bisa kamu terapkan, yaitu:
Gunakan Kata dan Kalimat Sederhana
Sebagai seorang copywriter, kamu tak perlu kiasan perumpamaan atau kata-kata yang jarang dipakai, seperti:
- Mendemonstrasikan
- Diksi
- Terintegrasi
- Distingtif
- Utilitas
Daripada menggunakan kata-kata diatas, gunakan saja beberapa kata berikut ini:
- Menunjukkan
- Kata
- Terhubung
- Unik
- Manfaat
Selain itu, jangan menggunakan sebuah kata lebih dari sekali dalam satu kalimat. Jika tidak bisa, kamu bisa mengakalinya dengan menulis kalimat panjang di paragraf berikutnya.
Tulis untuk Satu Orang Saja
Tujuan copywriting adalah membuat teks agar lebih personal. Karena itulah, kamu harus memperhatikan penggunaan subjek pada tulisan. Jangan menggunakan kata ganti orang ketiga seperti mereka dan ia, tapi ganti subjek dengan kamu.
Jangan Hanya Menyebutkan Fitur
Selain menyebutkan fitur, bahas juga keunggulan produk serta manfaat yang bisa didapatkan ketika menggunakannya.
Manfaatkan Subheading
Ketika membaca artikel pemasaran atau konten email marketing, orang mengharapkan teks yang mudah dipahami tanpa harus memperhatikan semua detail. Karena itu, poin-poin penting di tulisan harus jelas tidak boleh bertele-tele.
Kita bisa memanfaatkan subheading untuk mempermudah pembaca menemukan poin-poin tersebut. Selain itu, subheading juga berguna untuk memenggal teks panjang menjadi bagian-bagian kecil. Dengan begitu, teks akan lebih nyaman dibaca.
6. Akhiri dengan Persuasi
Di bagian akhir copywriting harus diberi ajakan untuk melakukan aksi yang kamu inginkan. Seperti membeli produk, subscribe konten atau daftar newsletter.
Gunakan CTA (Call to Action), yaitu banner, tombol atau formulir yang berisi perintah untuk audiens. Contohnya website layanan digital, CTA yang digunakan biasanya seperti “Daftar Sekarang” atau “Mulai Sekarang”.
Simak juga 4 Cara Menaikkan Peringkat Google Terbaru!
Sudah Mengerti Apa itu Copywriting?
Copywriting merupakan salah satu teknik pemasaran berupa tulisan berkualitas yang bersifat persuasif. Jika ingin menjadi seorang copywriter handal, maka pahami produk atau layanan jasa yang ingin kamu bahas.
Kemampuan menulis bisa diasah dengan terus berlatih. Karena itulah gunakan tips-tips yang ada di panduan kali ini di setiap kesempatan yang ada. Terus ccari contoh-contoh baru untuk dijadikan referensi belajar copywriting. Tapi ingat, jangan plagiat tulisan orang ya guys..
Jika ada pertanyaan, kritik atau saran jangan ragu untuk meninggalkan komentar pada kolom yang sudah tersedia di bawah.