Bayangkan, di tengah kesibukan akademik, akun media sosial sivitas akademika kampus diretas dan disalahgunakan untuk menyebarkan konten judi online. Hal ini bukan cerita fiksi, melainkan kenyataan pahit yang memimpin banyak perguruan tinggi di Indonesia.
Baru-baru ini, akun Instagram Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran (FEB Unpad) menjadi korban peretasan. Para peretas memanfaatkan akun tersebut untuk menyebarkan informasi dan melakukan perjudian berani. Kejadian ini bagaikan streaming keras bagi dunia pendidikan, menunjukkan celah keamanan siber yang dikirimkan ke kalangan siswa dan civitas akademika.
Menurut data Bamaha Digital , firma keamanan siber ternama, dalam kurun waktu 6 bulan terakhir, terjadi peningkatan signifikan kasus peretasan akun media sosial kampus untuk tujuan judi online. Hal ini tentu menimbulkan dampak negatif yang multidimensi, tidak hanya bagi mahasiswa dan civitas akademika, tetapi juga bagi masa depan bangsa.
Dampak Negatif Peretasan Akun Media Sosial Kampus:
- Kerugian Finansial: Mahasiswa terjerat hutang akibat penipuan judi online, berakibat pada masalah finansial dan mental.
- Citra Kampus Tercoreng: Reputasi kampus tercoreng akibat rujukan akun media sosialnya untuk judi online.
- Gangguan Proses Belajar Mengajar: Aktivitas perkuliahan terhambat karena maraknya konten judi online di media sosial kampus.
- Potensi Penyalahgunaan Data Pribadi: Data pribadi pelajar berisiko disalahgunakan oleh peretas untuk tujuan kriminal.
Menyadari maraknya kasus ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengambil langkah tegas untuk menghancurkan peretasan akun media sosial kampus. Salah satu upayanya adalah dengan bekerja sama dengan pihak perguruan tinggi untuk meningkatkan pendidikan dan literasi digital bagi mahasiswa dan civitas akademika.
Upaya Kemenkominfo Memerangi Peretasan:
- Bekerjasama dengan Perguruan Tinggi: Meningkatkan edukasi dan literasi digital bagi mahasiswa dan civitas akademika.
- Melakukan Patroli Siber: Melacak dan memblokir akun-akun yang menyebarkan konten judi online.
- Bekerjasama dengan Aparat Penegak Hukum: Menindak tegas para pelaku peretasan dan perjudian online.
Namun, upaya Kementerian Kominfo saja tidak cukup. Diperlukan peran serta aktif dari berbagai pihak untuk memerangi peretasan dan perjudian online, khususnya di kalangan pelajar.
Upaya Pencegahan dan Perlindungan Diri:
- Gunakan Kata Sandi yang Kuat: Buat kata sandi yang unik dan sulit ditebak untuk setiap akun media sosial.
- Aktifkan Fitur Keamanan Tambahan: Aktifkan otentikasi dua faktor (2FA) dan fitur keamanan lainnya yang tersedia di media sosial.
- Berhati-hati Terhadap Tautan dan Konten Mencurigakan: Jangan klik tautan atau membuka lampiran dari sumber yang tidak dikenal.
- Laporkan Akun yang Mencurigakan: Laporkan akun-akun yang menyebarkan konten judi online kepada pihak yang berwenang.
Bamaha Digital siap membantu pelajar, civitas akademika, masyarakat umum, pembuat kebijakan, dan penegak hukum dalam memerangi keamanan siber yang lemah, maraknya judi online dan dampak negatifnya, kurangnya koordinasi dan kerjasama antar lembaga, serta ketidaktahuan masyarakat tentang modus operandi peretas.
Melalui edukasi, literasi digital, dan kerjasama yang solid, kita dapat membangun ekosistem digital yang aman dan kondusif bagi sivitas akademika dan masa depan bangsa. Apakah kita siap untuk melawan?
Sumber:
- https://www.kompas.com/tren/read/2024/05/26/200000365/respons-kemenkominfo-soal-akun-media-sosial-kampus-jadi-sasaran-peretasan?page=all
- https://csirt.semarangkota.go.id/blog/Situs-Kampus-Menjadi-Sasaran-Empuk-Peretasan-dan-Disulap-Jadi-Judi-Online
- https://www.kompas.com/tren/read/2023/02/14/093000765/penyebab-683-situs-pemerintahan-dan-lembaga-pendidikan-rentan-disusupi