Dunia marketing sangatlah luas, banyak sekali strategi dan juga konsep yang dapat diterapkan untuk memaksimalkan perusahaan guna mencapai kata sukses. Banyak pebisnis menargetkan semua orang agar menjadi konsumen mereka.
Memang benar, semakin banyak konsumen, maka semakin besar juga pendapatan dan labanya. Namun, perlu diingat : tidak semua orang memiliki masalah serta kebutuhan yang sama. Karena itu, strategi pemasaran yang kurang tepat hanya menghambur-hamburkan uang saja.
Agar kamu bisa menghindari hal tersebut, terdapat salah satu strategi pemasaran yang bisa diterapkan yang biasa disebut dengan STP Marketing. strategi marketing ini sudah dijalankan oleh berbagai brand besar dan terbukti berhasil, lho.
Jadi, tak usah berlama-lama lagi, langsung saja simak ulasan artikel tentang STP, mulai dari pengertian, contoh dan bagaimana cara menerapkannya ke dalam bisnis.
Apa itu STP Marketing?
STP adalah singkatan dari Segmentation, Targeting dan Positioning. Jika diartikan, STP Marketing membagi strategi marketing menjadi tiga tahap dasar, yaitu:
- Segmentasi Pasar : pertama, STP akan membantu membangun pasar ke kelompok yang lebih kecil (Segmentation).
- Menentukan Target Konsumen : setelah dibagi, kamu akan lebih mudah menentukan target pasar atau konsumen yang tepat di dalam semua segmen pasar tadi (targeting).
- Memposisikan Bisnis di Pasar : kemudian yang terakhir, STP akan memposisikan bisnis di segmen pasar itu. tujuannya agar konsumen tertarik dan bisnis dapat bersaing dengan kompetitor.
Unutk penjelasan lebih lengkapnya kita akan mebahas di poin berikutnya, jadi simak terus ya!
Baca juga Cara Mencari Target Pasar di Instagram Paling Efektif 2021!
Tiga Langkah Penerapan STP Marketing
Dibawah ini adalah pengertian dan contoh segmentasi, targeting, positioning perusahaan jasa maupun produksi.
1. Segmentation
Untuk menentukannya ada beberapa empat jenis segmentasi pasar yang bisa kamu terapkan, yaitu:
- Segmentasi Demografis : meliputi umur, gender, tingkat pendidikan, etnis, status pernikahaan, pekerjaan dan sebagainya. Contoh segmentasi ini mudah ditemukan pada industri game seperti Call of Duty untuk remaja.
- Segmentasi Geografis : meliputi negara, provinsi, kota, tingkat populasi hingga iklim. Contoh penerapannya yaitu seperti McDonald’s dengan menu sesuai negaranya.
- Segmentasi Perilaku : dibagi berdasarkan kebiasaan konsumen ketika membeli produk dan bagaimana mereka menggunakannya.
2. Targeting
Di tahap kedua ini, kamu harus menentukan mana segmen pasar terbaik untuk bisnis. Terdapat tiga faktor yang harus dipertmbangkan untuk menentukannya, yaitu:
- Profitabilitas : keuntungan adalah tujuan utama, jadi pastikan tidak salah memilih target pasar.
- Ukuran dan potensi pertumbuhan : meskipun dibagi menjadi kelompok kecil, bagi pasar yang cukup besar dan hindari pasar yang sudah kecil. Selain itu, perhatikan juga potensi pertumbuhannya.
- Kemudahan akses : pilih pasar yang mudah diakses, bak bagi pemilik dan juga konsumennya.
3. Positioning
Positioning merupakan bagaimana cara memposisikan bisnis pada segmen pasar yang dituju. Kamu harus bisa menawarkan keunikan yang membuat konsumen memilih produk kami daripada milik kompetitor.
Contohnya pengguna iPhone, mereka lebih memilih ponsel tersebut dibanding yang lain karena sudah mengetahui keunggulan dan kualitasnya.
Untuk memposisikan bisnis dengan tepat, terdapat dua tipe yang bisa dicoba yaitu:
- Menawarkan Solusi dari masalah yang dihadapi segmen tersebut. Caranya, awasi pergerakan pasar dengan seksama atau bertanya langsung ke konsumen. Setelah mengetahui masalahnya, tawarkan solusi terbaik yang produk ber kan.
- Temukan unique selling point. Untuk pembahasan lebih lanjut, baca artikel Unique Selling Point atau USP adalah Bagian Terpenting dari Bisnis, Mengapa?
Contoh STP Marketing
Contoh STP marketing mudah sekali ditemukan, bahkan hampir di semua brand-brand besar. Namun kali ini kita akan mengambil contoh baru seolah-olah kamu akan membangun bisnis dari awal. Anggap saja kamu ingin memulai bisnis kuliner dan sudah melakukan riset pasar.
Dari riset tersebut kami dapat menyimpulkan kuliner apa yang sedang digandrungi, yaitu cafe yang menjual berbagai jenis minuman dan makanan ringan. Nah, dibawah ini adalah penjelasan tentang strategi STP marketing dalam bisnis cafe, yaitu:
1. Segmentation
Cafe saat ini sedang hits dikalangan anak muda, sehingga kamu memilih target pasar ini. pasar ini dibagi menjadi dua segmentasi psikografis, yaitu anak muda kaya dan anak muda kantong pas-pasan.
Cafe anak muda yang kaya raya pasti memiliki menu premium dengan harga di atas rata-rata. Pasangan untuk anak muda kantong pas-pasan, menunya lebih simple dengan harga terjangkau.
2. Targeting
Selanjutnya, kita akan menganalisis targeting menggunakan tiga poin yang sudah dijabarkan di atas tadi, yaitu:
1. Profitabilitas
Dari kedua segmentasi pasar yang sudah ditentukan adi, ternyata cafe dengan harga bersahabat lebih populer di kalangan anak muda.
Anak muda dengan uang pas-pasan masih bisa menikmatinya, dan di saat yang sama anak muda kaya juga tak ragu mengunjunginya jika kafe tersebut memiliki review bagus.
2. Ukuran dan Potensi Pertumbuhan
Kedua pasar yang sudah dibagi tadi memiliki potensi yang baik untuk berkembang di masa depan. Namun, setelah melakukan riset lagi, ternyata anak muda dengan kantong pas-pasan lebih cepat berkembang.
Alasanya sederhana, lebih banyak anak muda kantong pas-pasan daripada anak muda kaya raya di wilayah tersebut.
3. Kemudahan Akses
Cafe mahal untuk anak kaya raya harus memiliki lahan parkir luas, karena mereka pasti membawa mobil sendiri-sendiri. Namun, kamu sudah mencari ke semua lokasi tidak ada tempat yang cocok untuk dijadikan lahan parkir dan maksimal memuat tiga mobil saja.
Nah, dari analisis tersebut kamu harus memutuskan untuk membuka cafe dengan harga bersahabat. Sehingga cocok untuk anak sekolahan, mahasiswa hingga para pekerja sekalipun.
Baca juga Meningkatkan Penjualan dengan Cepat Menggunakan Retargeting Ads
3. Positioning
Cafe sudah menjamur di mana-mana. Jika tidak menawarkan sesuatu yang unik dan anti mainstream, cafe mu pasti tak bisa bersaing serta berkembang, jika sudah begitu tak menutup kemungkinan usahamu akan menuju kebangkrutan.
Kamu berpikir keras dan melakukan riset, seperti melihat berbagai review di internet dan media sosial, mengunjungi semua cafe di kota, hingga bertanya langsung kepada para konsumen.
Dari semua riset tersebut, kami menyimpulkan bahwa semua WiFi di cafe-cafe itu memiliki kecepatan lambat, sinyal tidak stabil dan sering disconnect sendiri.
Padahal saat ini, banyak anak muda memanfaatkan WiFi untuk berbagai aktivitas. Terutama saat ini pembelajaran dilakukan secara online, dengan begitu mereka pasti membutuhkan jaringan internet yang lancar dan stabil untuk mendukung pembelajaran secara daring itu.
Sebenarnya, hal diatas hanyalah sebagian contoh sederhana yang bertujuan untuk memberikan gambaran prakinya di dunia nyata. Kamu bisa memperhatikan bahwa dengan STP, cafe itu menawarkan kelebihan di antara para kompetitornya.
Jika sudah begitu, tinggal menunggu waktu agar cafe kamu bisa mendominasi segmen pasar tersebut.
Tunggu Apa Lagi, Terapkan STP Marketing Sekarang Juga!
Setelah membaca penjelasan tentang STP Marketing, pasti kamu sudah menyadari betapa pentingnya penerapan strategi marketing satu ini. Selain menentukan bisnis yang cocok, strategi pemasaran ini juga sangat bermanfaat untuk mengetahui mana bisnis yang memiliki potensi besar.
Jadi, tunggu apalagi? Segera terapkan STP Marketing sekarang juga untuk memaksimalkan bisnis kamu. Jika memiliki pertanyaan tentang STP, jangan ragu untuk meninggalkan komentar di kolom yang sudah tersedia di bawah ya, terimakasih dan sampai jumpa di artikel selanjutnya!