Menurut kamu, apa yang membuat orang rela mengeluarkan uang untuk membeli tiket konser? Bahkan rela mengantri berjam-jam untuk mendapatkanya. Jika dipikir-pikir, merekaa bisa rebahan saja dirumah sambil mendengarkan musik yang sama persis dari YouTube atau Spotify, betul kan?
Salah satu alasannya adalah karena pengalaman yang didapatkan. Dengan menonton konser secara langsung, tak hanya mendengarkan lagunya saja, mereka dapat bertemu dengan penyanyi idola, merasakan vibes konser yang meriah hingga bertemu dengan penggemar lainnya.
Pengalaman tersebut sama halnya dengan konsumen yang berusaha dicapai oleh experiential marketing. Apa itu experiential marketing? Untuk mengetahui istilah tersebut simak penjelasan artikel ini sampai akhir ya!
Apa itu Experiential Marketing?
Istilah ini berasal dari dua kata, yaitu experiential dan marketing. Experiential sendiri berasal dari kata bahasa Inggris yaitu experience yang berarti pengalaman.
Menurut para ahli, Pine dan Gilmore (1996) pengalaman adalah peristiwa yang terjadi dan dirasakan oleh setiap individu secara personal dengan kesan tersendiri.
Dengan kata lain, pengalaman adalah hasil dari partisipasi individu pada suatu peristiwa nyata. Karena itu, pengalaman akan melibatkan sisi rasional dan emosional manusia.
Sedangkan marketing berarti pemasaran, menurut Kotler (2000) pemasaran adalah proses sosial dimana individu atau kelompok mendapatkan apa yang diperlukan dan diinginkan dalam menciptakan, menawarkan serta saling bertukar produk maupun jasa dengan pihak lain.
Sederhananya experiential marketing adalah istilah dalam strategi pemasaran yang memberikan pengalaman khas dari suatu brand kepada para konsumennya. Dari strategi ini, brand akan selalu membekas di hati konsumen karena mereka aktif dengan brand tersebut.
Berikut ini adalah beberapa pengertian experiential marketing menurut para ahli, yaitu:
1. Schmitt (1999)
Pemasaran experiential yaitu pemasar menawarkan jasa atau produknya dengan merangsang unsur-unsur emosi konsumen agar menghasilkan berbagai pengalaman terbaik bagi konsumen itu sendiri.
Dari pernyataan tersebut, bisa disimpulkan jika experiential marketing adalah pendekatan pemasaran yang melibatkan emosi serta perasaan konsumen dengan menciptakan pengalaman-pengalaman tertentu.
2. Kartajaya (2004)
Experiential marketing adalah konsep pemasaran yang bertujuan membentuk konsumen agar loyal dengan menyentuh emosi serta memberikan feeling atau perasaan secara positif terhadap produk maupun layanan.
Dalam pendekatannya, produk dan layanan harus membangkitkan sensasi serta pengalaman yang bisa menjadi loyalitas konsumen.
Baca juga Apa itu Digital Branding? Baca Pengertian, Contoh, Konsep dan Strategi-Strateginya!
Apakah Experiential Marketing Penting untuk Bisnis?
Bisa dibilang cukup penting, untuk membuktikannya perhatikan ketiga poin di bawah ini, apa itu?
1. Membangun Koneksi dengan Konsumen
Tak hanya sekedar iklan saja, experiential marketing berfokus untuk memberikan pengalaman unik bagi calon konsumen, hal tersebut bisa membangun koneksi personal. Sehingga promosi yang dilakukan akan lebih efektif karena membekas di hati dan juga pikiran konsumen.
2. Meningkatkan Loyalitas Konsumen
Jika berhasil membangun sebuah koneksi personal dengan konsumen, mereka akan setia dengan produk maupun jasa kamu. Konsumen setia adalah aset berharga yang diidam-idamkan oleh semua bisnis.
Bagaimana tidak? Konsumen tersebut akan selalu membawa keuntungan bagi perkembangan bisnis kedepannya. Contohnya mereka selalu membeli produk kami tanpa harus berpikir terlalu panjang, dan secara sukarela mempromosikannya kepada khalayak umum.
3. Meningkatkan Brand Awareness
Konsumen setia akan mempromosikan bisnis ke khalayak umum, hal itu sangat baik buat bisnis karena dapat meningkatkan brand awareness serta meningkatkan angka penjualan kamu.
Promosi yang dilakukan dari konsumen setia itu efeknya sangat luar biasa lho. Karena 92% orang lebih mempercayai rekomendasi dari orang lain daripada iklan, meskipun orang tersebut tak saling mengenal satu sama lain, impressive kan?
Simak juga Pentingnya Buyer Persona untuk Kesuksesan Bisnis!
Jenis-Jeni Experiential Marketing Lengkap dengan Contohnya
Agar kamu lebih memahaminya, berikut ini adalah jenis-jenis lengkap dengan contoh experiential marketing yang bisa dilakukan, yaitu:
1. Pameran Produk
Kamu bisa membuka pameran produk agar konsumen dapat merasakan sendiri produk itu secara langsung. Meskipun terlihat simpel, hal ini membantu 65% konsumen agar memahami produk dengan lebih baik daripada iklan biasa.
Pameran produk ini bisa dilakukan dengan dua cara, menaruh produk di toko atau menggelar event besar. Contoh experiential marketing pameran produk yaitu PlayStation Events dan handphone yang dipajang di toko smartphone.
2. Seminar
Melakukan seminar atau workshop tak hanya membangun koneksi, namun juga mengedukasi konsumen. Jenis experiential marketing ini tak kalah populer dari pameran produk. Jenis ini juga cocok dilakukan oleh para pemilik bisnis berskala kecil maupun berskala besar.
3. Event
Event pada experiential marketing tidak hanya terbatas pada event pameran produk seperti poin diatas tadi. Namun semua event atau acara seperti festival, konser dan lain sebagainya.
Contoh experiential marketing ini bernama Building a Better Bay Area yang diselenggarakan oleh Google pada tahun 2015 lalu. Di event tersebut, Google ingin menyumbang $5,5 juta ke beberapa organisasi non profit yang ada di Bay Area.
Sebelum menyumbang, Google mengadakan event terlebih dahulu sebelum menyumbangkannya.
4. User Generated Content (UGC)
User Generated Content (UGC) termasuk kedalam experiential marketing karena mengajak konsumen terlibat secara langsung dalam pemasaran produk. UGC adalah konten yang dibuat oleh pengguna tentang produk kami. Seperti gambar, video, suara dan lain sebagainya.
5. Pengalaman Imersif
Pengalaman imersif adalah mengajak konsumen agar benar-benar masuk dan merasakan produk kamu. Teknologi canggih seperti Augmented Reality (AR), Mixed Reality (MR) dan Virtual Reality (VR) bisa kamu manfaatkan.
Jenis experiential marketing Imersif jarang diterapkan, karena menggunakan teknologi canggih. Sehingga membutuhkan budget yang cenderung lebih besar dibanding jenis lain.
Baca selengkapnya 9 Peluang Bisnis Online Terbaru yang Sangat Menguntungkan, Apa Saja?
Kesimpulan
Nah guys, itulah pembahasan tentang apa itu experiential marketing. Istilah ii merupakan solusi terbaik untuk menarik perhatian konsumen agar benci kamu semakin berkembang. Experiential marketing bisa membangun koneksi personal yang membekas bagi para konsumen.
Gimana? Sekarang waktunya kamu membuat konsep experiential marketing sendiri! Bagaimana caranya? Kamu bisa mencontoh dari berbagai jenis experiential marketing pada poin di atas atau membuat sendiri.
Setiap strategi marketing pasti memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, namun tak ada salahnya jika mencobanya.
Jika kamu memiliki pertanyaan mengenai experiential marketing jangan ragu untuk meninggalkan komentar di kolom yang sudah tersedia di bawah!