Istilah framework sering muncul dalam dunia web developer. Namun, sebenarnya apa itu framework? Istilah framework memiliki manfaat yang cukup penting bagi pengembangn kode program secara sstematis.
Saat ini, seorang developer diharuskan mempelajari dan menggunakan framework dalam pembuatan perangkat lunak. Tujuan utamanya tak lain untuk mengembangkan perangkat lunak dengan penyusunan kod secara konsisten dan terstruktur.
Untuk pembahasan lebih lengkap, simak artikel kali ini sampai akhir ya! kita akan membahas pengertian framework lengkap dengan contoh dan jenis-jenisnya.
Apa itu Framework?
Framework adalah kerangka kerja yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi berbasis website atau desktop. Kerangka kerja tersebut sengaja diciptakan untuk membantu para developer mengembangkan website dan aplikasi dengan cepat, terstruktur dan rapi.
Dengan menggunakan framework, kamu akan lebih mudah membuat aplikasi maupun website. Karena kamu hanya perlu menyusun komponen-komponen pemrograman yang sudah jadi, sehingga programer dan developer ak perlu melakukan coding program secara berulang-ulang.
Setelah mengetahui apa itu framework secara umum, kini saatnya kamu mengetahui juga pengertian framework menurut para ahli.
Menurut Hakim (2010), menyatakan jika framework merupakan koleksi atau kumpulan beberapa program yang disusun atau diorganisasikan sedemikian rupa, sehingga dapat digunakan untuk membantu membuat aplikasi utuh tanpa harus membuat semua kode dari awal.
Baca juga 11 Faktor yang Mempengaruhi Ranking Google Terbaru (Edisi 2021)
Fungsi Framework
Fungsi utama framework tak lain adalah untuk mempermudah para developer dan programer mengembangkan website serta aplikasi. Selain fungsi utamanya itu, kerangka kerja ini juga memiliki fungsi lainnya, seperti:
1. Praktis untuk Developer
Saat mengembahngkan website dan aplikasi, pasti akan ebih praktis saat kamu menggunakan framework. Karena kerangka kerja tersebut sudah menediakan kode seperti function dan class, sehingga proses pembuatan software maupun aplikasi akan lebih cepat.
2. Keamanan Terjaga
Saat ini, keamanan aplikasi dan website telah menjadi poin utama terpenting untuk semua orang khususnya developer. Beberapa dari mereka telah menggunakan segala cara untuk mengamankan website dan aplikasi yang mereka buat.
Setelah framework ada, developer bisa sedikit tenang mengenai keamanan program yang telah dibuat. Hal ini dikarenakan celah keamanan dari framework sudah diidentifikasi oleh 10-100+ ahli developer.
Selain itu, framework juga selalu diperbarui versinya untuk menambah fitur baru dan menangani bug yang dapat meminimalisir celah keamanannya.
3. Program Menjadi Terstruktur dan Lebih Tersusun
Ketika developer mengerjakan engembangan wbsite maupun aplikasi yang besar, maka program yang ditulis pasti juga sangat banyak. Kadang, dengan banyaknya program tersebut justru membuat proses debugging semakin lambat dan juga sulit mencari nama kode yang error.
Karena itulah, dengan adanya framework ini dapat membuat program semakin terstruktur dan tersusun sedemikian rupa sehingga kamu bisa menemukan kode mana yang harus diperbaiki.
Simak juga 5 Alasan Website Mobile Friendly yang Harus Diketahui Terbaru!
Jenis-Jenis Framework untuk Web Development
Dibawah ini adalah beberapa rekomendasi jenis-jenis framework lengkap dengan contohnya, yaitu:
1. Framework CSS
Berikut ini adalah contoh-contoh framework CSS, yaitu:
- Tailwind – Memiliki CSS libraries yang mudah di kostumisasi membuat penggunanya bisa menghasilkan UI lebih cepat dan praktis.
- Bootstrap – Merupakan framework CSS terpopuler dengan berbagai fungsi elemen desain yang responsif.
- Bulma – Bersifat open source, penggunaannya mudah, responsif dan bisa bekerja secara optimal di berbagai perangkat. Jadi, tak heran walaupun pendatang baru, Bulma sudah sangat populer.
- Foundation – Sistem open sources berbasis SASS, menawarkan fitur yang fleksibel, kaya akan kustomisasi dan modern.
Selain keempat tersebut diatas, terdapat contoh lainnya seperti UIKit, Semantic UI, Materialize CSS, Skeleton, Pure CSS, dan Miligram.
2. Framework JavaScript
Dibawah ini adalah contoh framework JavaScript, apa saja?
- Node.js – Framework yang meungkinkan penggunanya menjalankan JavaScript dari server. Karena memiliki pusaka server sendiri, kamu tak perlu menggunakan program web server dari luar.
- Backbone.js – Menawarkan berbagai fitur menarik, salah satunya yaitu RESTful JSON yang memungkinkan website kamu berkomunikasi dengan bahasa pemrograman lainnya.
- Ember.js – Memiliki kecepatan dan performa kode yang patut diacungi jempol, selain itu pluginnya juga bisa meningkatkan kinerja website dengan lebih baik.
- Angularjs – Sangat direkomendasikan untuk emula, terutama bagi yang ingin mengebangkan website dengan konsep Rich Internet application (RIA) atau Single Page Application (SPA).
Selain itu, ada beberapa contoh lainnya yaitu Vue.js dan React.js.
3. Framework PHP
Berikut ini adalah contoh framework PHP, yaitu:
- Laravel – Memiliki sintaks yang rapi, elegan dan ringkas. Framework ini merupakan kerangka kerja yang cukup populer di dunia.
- CodeIgniter – Cocok untuk pemula, karena mudah dipahami dan memiliki dokumentasi yang lengkap.
- Symfony – Terdapat fitur bundle dan komponen, sehingga pengguna bisa mengambil sebagian fungsi PHP secara keseluruhan dan langsung.
- Yii – Memiliki konfigurasi lengkap dengan performa serta tingkat keamanan yang baik.
Selain itu, ada lagi contoh framework PHP yaitu Zend, CakePHP, Phalcon, Fat Free, FuelPHP dan Aura.
Kesimpulan
Itulah pembahasan tentang apa itu framework. Singkatnya, framework adalah kerangka kerja yang mempermudah para programer dan developer untuk melakukan pengembangan aplikasi dan website.
Jika kamu memiliki pertanyaan jangan ragu untuk meninggalkan komentar di kolom yang sudah tersedia, agar nanti kita bisa berinteraksi. Terimakasih dan sampai jumpa di artikel selanjutnya!