Saat ini membuat website tidak sesulit dulu. Jika dulu harus ini itu dan belajar bahasa pemrograman dengan teliti, sekarang kamu tak perlu repot-repot seperti itu. Karena kini sudah ada berbagai aplikasi pembuat website yang bisa digunakan.
Selain mudah, kualitas yang dihasilkan juga cukup bagus, lho. Di artikel kali ini kita kan membahas rekomendasi aplikasi membuat website yang paling worth it sepanjang masa. Tak usah berlama-lama, kita langsung saja ke pembahasannya!
8 Aplikasi Pembuat Website Terbaik
Dibawah ini adalah rekomendasi aplikasi pembuat website terbaik yang bisa menjadi referensi. Apa saja?
1. WordPress
Di urutan pertama kita memiliki WordPress. WP merupakan CMS atau Content Management System yang sangat populer. Sebenarnya, WP bukanlah aplikasi melainkan file open source dan berbentuk website untuk layanan instan.
Lebih dari 30% situs website menggunakan WP. Tak hanya untuk website profesional saja, WordPress juga mendukung jenis website lainnya seperti website perusahaan, blog, e-commerce dan banyak lagi.
WordPress menyediakan dua versi, yaitu gratis dan berbayar. fitur-fitur yang ditawarkan sudah lengkap, mulai dari template hingga plugin yang siap diunduh dengan mudah.
Kelebihan:
- Mudah diinstal dan digunakan
- Didukung oleh komunitas besar
- Menyediakan banyak fitur
Kekurangan:
- Karena kepopulerannya, WordPress sering menjadi target cyber crime.
Kamu bisa membaca ulasan lengkap hanya di Pengertian WordPress, Contoh dan Manfaatnya Terbaru!
2. Adobe Dreamweaver
Aplikasi untuk membuat website di urutan kedua adalah Adobe Dreamweaver. Aplikasi ini cukup populer di kalangan developer website, baik untuk editing, coding maupun maintaining.
Kombinasi antara HTML editing dan visual editing memungkinkan penggunanya membuat kode desain website secara langsung. Caranya dengan menampilkan layar untuk menulis kode dan mendesain template website.
Jadi, misalnya kamu membuat desain dengan mode live preview, dan dapat kembali ke layar pengkodean untuk melakukan penyesuaian.
Dreamweaver memungkinkan penggunanya menghasilkan desain yang responsif. Hal ini berarti website kamu dapat secara maksimal tampil di pengguna desktop maupun mobile, tanpa membatasi pengalaman pengguna.
Walaupun tidak semudah CMS seperti WordPress, Dreamweaver memungkinkan penggunanya mendesain template website sesuai keinginan. Namun, harus memerlukan keterampilan dasar coding terlebih dahulu untuk melakukannya.
Kelebihan:
- Dukungan HTML5
- Kustomisasi design
- Cocok untuk membuat desain responsive
Kekurangan:
- Harganya cukup mahal yaitu mulai dari $27.62 per bulan.
3. Adobe XD
Aplikasi keluaran Adobe ini merupakan pesaing InVision Studio. Bagi kamu yang terbiasa menggunakan aplikasi keluaran Adobe, seperti Illustrator dan Photoshop, kemungkinan menyukai aplikasi ini cukup besar.
Adobe dapat membuka dan mengedit file dari Sketch. Dukungan ini menjadikan aplikasi ini sebagai pilihan para pengguna Windows yang perlu berkolaborasi dengan pengguna Sketch.
Selain digunakan untuk mengembangkan situs website, XD juga digunakan untuk membuat prototipe aplikasi Ios dan Android.
Walaupun sudah mengalami banyak perkembangan sejak pertama diluncurkan, pada tahun 2019. XD masih kekurangan fitur, terutama kolaborasi real-time dan plugin pihak ketiga juga tidak tersedia.
Kelebihan:
- Terkoreksi dengan Adobe Library
- Desain multi platform seperti website, Ios dan Android
- Dapat membuka beberapa artboard dalam satu waktu
Kekurangan:
- Kemampuan animasi dan plugin
Baca juga Pengertian Website Secara Umum, Menurut Para Ahli dan Sejarahnya!
4. InVision Studio
Awalnya, InVision menyediakan layanan berbasis cloud yang terintegrasi dengan aplikasi desain seperti Photoshop dan Sketch. Namun, saat ini aplikasi pembuat website ini menawarkan desain interface dengan fitur lengkap, menarik dan mudah dipelajari.
Fitur utamanya adalah kemampuan membuat animasi motion yang dinamis dan mudah. kemampuan tersebut sulit disaingi oleh aplikasi lain.
Kemudian, fitur kolaborasi mempermudah penggunanya saat melakukan kerja dalam tim. Kamu dan tim bisa mengerjakan tugas masing-masing sekaligus mendiskusikannya dalam satu frame.
InVision memiliki artboard yang responsif, sehingga kamu cukup membuat satu prototipe untuk berbagai perangkat. Hal ini akan mempermudah dan menghemat waktu dalam membangun website.
Kelebihan:
- Kolaborasi desain bersama tim
- UI mudah digunakan
- Integrasi Sketch memuat prototipe mudah diunggah
Kekurangan:
- Aplikasi cukup berat
5. Bluefish
Bluefish merupakan aplikasi pembuat website dengan ukuran terkecil untuk saat ini. Fokus utamanya HTML, dengan itu desain interface aplikasi hanyalah teks. Cocok untuk pengguna yang menyukai tampilan bersih di interfacenya.
Meskipun berfokus di HTML, aplikasi ini juga mendukung bahasa pemrograman lain seperti PHP, Java, Javascript, XML, SQL dan CSS.
Bagi kamu yang terbiasa dengan aplikasi desain yang memiliki interface visual, mungkin memerlukan beberapa waktu hingga kamu terbiasa.
Kelebihan:
- Ukuran ringan dan cepat
- Menggunakan kode lanjut via wizards
Kekurangan:
- Tidak memiliki interface visual
6. Weebly
Weebly merupakan salah satu platform CMS selain WordPress. Aplikasi ini cukup populer terutama untuk membangun website toko online.
Aplikasi ini hadir dengan interface drag and drog, sehingga pengguna dapat membuat website hanya dalam hitungan menit saja.
Jumlah tema yang ditawarkan memang terbatas, namun tema yang tersedia memiliki kesan profesional. Ditambah memiliki opsi yang dapat disesuaikan dengan keinginan penggunanya.
Weebly memiliki tema responsif, dimana kamu dapat bekerja secara maksimal di perangkat seluler. Selain itu, terdapat inbuilt SEO, analytics serta fitur-fitur untuk memposting iklan langsung ke Facebook.
Kelebihan:
- Ramah untuk pengguna mobile
- Tampilan profesional
Kekurangan:
- Untuk aplikasi CMS, fiturnya kurang banyak tidak seperti WordPress
7. Bootstrap
Bootstrap merupakan aplikasi yang diciptakan oleh salah satu tim teknisi Twitter. Aplikasi ini cukup populer sebagai framework website mobile. Framework tersebut dapat digunakan untuk membuat desain website dengan HTML, CSS dan JavaScript.
Sederhananya, aplikasi in menyederhanakan proses coding website dari awal. Bootstrap menawarkan berbagai fitur menarik, seperti grid dan perpustakaan komponen yang membuat coding website lebih mudah dan cepat.
Komponen tersebut termasuk navigasi, header dan tombol. Selain itu ada fitur contoh dan saran kustomisasi juga.
Kelebihan:
- Dukungan dari komunitas besar
- Ukuran ringan
- Didukung oleh browser terkenal
Kekurangan:
- Desain website biasa saja
8. Atom Text Editor
Aplikasi pembuat website terbaik lainnya yaitu Atom Text Editor. Aplikasi ini bersifat open source yang dapat digunakan untuk merancang, mengembangkan dan memodifikasi kode. Fitur yang dimiliki yaitu drag and drop untuk memindah file ke folder.
Atom Text Editor didukung packet manager yang terintegrasi dengan Github sebagai pengembang Atom, dimana kamu sebagai pengguna bisa memasukkan fitur tambahan.
Bagi kamu yang tidak menguasai coding, mungkin akan kesulitan dengan konsepnya. Namun, ada beberapa bagian di dalam desain website yang tidak membutuhkan modifikasi kode secara langsung.
Kelebihan:
- Opsi mengubah tema
- Menyediakan library
Kekurangan:
- Tidak memiliki interface visual
Kesimpulan
Nah, itulah pembahasan mengenai beberapa rekomendasi aplikasi pembuat website terbaik saat ini. Pemilihan aplikasi tersebut disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan membangun website. Karena pada setiap aplikasi memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Sehingga kamu harus benar-benar membaca spesifikasinya apakah sesuai dengan tujuan. Jika memiliki pertanyaan, kritik maupun saran, jangan ragu untuk meninggalkan komentar di kolom yang sudah tersedia di bawah, ya! Terimakasih