Brand Kamu Sering Dianggap “Biasa Aja”? Yuk Ubah Mulai Hari Ini
Pernah nggak sih kamu merasa brand usahamu kayaknya kurang nendang? Nama udah ada, logo udah dibuat, tapi tetap aja orang susah ingat atau malah salah sebut. Bisa jadi masalahnya bukan di produknya, tapi di brand identity kamu.
Dalam dunia bisnis yang makin ramai, punya produk bagus aja nggak cukup. Kamu perlu identitas yang kuat biar brand kamu bisa stand out dan diingat orang. Artikel ini bakal bantu kamu memahami apa itu brand identity, kenapa penting, dan langkah-langkah praktis membangunnya dari nol. Yuk kita mulai!
Apa Itu Brand Identity?

Brand identity adalah cara brand kamu menampilkan diri ke dunia. Bukan cuma logo atau warna, tapi mencakup segala hal yang membentuk persepsi orang tentang brand-mu—mulai dari visual, gaya komunikasi, hingga nilai-nilai yang kamu bawa.
Bayangin brand kamu seperti seseorang. Identitas brand itu seperti cara dia berpakaian, cara ngomong, apa yang dia perjuangkan, dan gimana dia bikin orang lain merasa. Pahami juga Membangun Keberhasilan Online dengan Optimalisasi Website: Kunci untuk Pertumbuhan Bisnis
Brand Identity ≠ Brand Image
Banyak yang keliru menganggap brand identity adalah brand image. Padahal:
- Brand identity = apa yang kamu bangun dan tampilkan.
- Brand image = bagaimana orang lain memandang brand kamu.
Kalau brand identity-nya kuat dan konsisten, brand image yang terbentuk biasanya juga positif.
Kenapa Brand Identity Itu Penting Banget?
- Membedakan dari Pesaing
Dunia bisnis itu kompetitif. Brand identity yang unik bikin kamu beda dari ratusan produk serupa di pasaran. - Membantu Diingat
Orang lebih gampang mengingat visual yang konsisten dan cerita yang menarik. Identitas brand yang kuat bikin mereka ingat kamu lebih lama. - Bangun Kepercayaan
Konsistensi adalah kunci. Kalau dari visual dan cara komunikasi kamu terlihat profesional, orang akan lebih percaya pada produk atau jasamu. - Panduan dalam Buat Konten & Promosi
Punya identitas brand membantu kamu dan tim saat bikin konten, desain, campaign, atau bahkan balas chat pelanggan. - Mendekatkan Diri ke Target Market
Brand identity yang sesuai bisa bikin audiens merasa brand kamu “ngomong langsung ke mereka”.
7 Cara Bangun Brand Identity agar Makin Dikenal
-
Kenali Nilai dan Visi Brand-mu
Sebelum desain logo atau pilih warna, tanya dulu:
- Kenapa brand ini ada?
- Masalah apa yang ingin diselesaikan?
- Siapa yang kamu bantu?
Contoh: Brand skincare lokal dengan visi: merawat kulit tropis dengan bahan natural & harga terjangkau.
-
Tentukan Audiens Ideal
Brand kamu nggak harus cocok buat semua orang. Fokuslah ke segmen yang paling cocok dengan produkmu.
Tanya:
- Siapa targetnya? Anak muda urban? Ibu rumah tangga? Pebisnis?
- Gaya hidup mereka kayak apa?
- Bahasa seperti apa yang mereka suka?. Simak dengan baik 5 Cara Mudah Menaikkan Peringkat Website di Google
-
Bangun Visual Identity yang Konsisten
Mulai bentuk tampilan brand kamu:
- Logo
- Palet warna
- Tipografi
- Gaya foto atau ilustrasi
Simpan semua itu dalam satu brand kit. Jadi semua tim tahu harus pakai warna apa, font apa, dan gaya seperti apa.
Tools gratis: Canva Brand Hub, Coolors, Looka.
-
Tentukan Brand Voice & Personality
Brand kamu mau terdengar seperti apa? Ramah? Profesional? Edgy? Inspiratif?
Ini akan mempengaruhi:
- Gaya nulis di website dan sosial media
- Cara balas komentar atau DM
- Nada dalam campaign promosi
-
Ceritakan Perjalanan Brand (Brand Storytelling)
Orang suka cerita yang otentik. Coba ceritakan:
- Kenapa brand ini dibuat?
- Apa tantangannya?
- Apa impian ke depan?
Contoh: Sebuah brand makanan beku rumahan yang dimulai dari dapur kecil selama pandemi. Sekarang punya ratusan reseller. Cerita ini bikin brand terasa lebih dekat dan nyata.
-
Konsisten di Semua Media
Semua channel yang kamu punya—Instagram, website, packaging, banner booth, sampai email—harus selaras dari segi tone, gaya visual, dan voice.
Ingat: branding bukan hanya di Instagram. Kemasan produk yang ngasal juga bisa bikin brand kamu kelihatan nggak serius.
-
Lakukan Audit dan Rebranding Jika Perlu
Evaluasi identitas brand kamu secara berkala:
- Masih cocok nggak dengan target market saat ini?
- Masih relevan nggak dengan tren sekarang?
Kalau jawabannya “nggak”, mungkin kamu perlu rebranding. Tapi hati-hati: rebranding harus dilakukan dengan strategi, bukan asal ganti logo.
Contoh Nyata Brand Lokal dengan Brand Identity Kuat
Krisna Oleh-Oleh Bali
- Visual khas Bali (warna, elemen desain, logo)
- Semua outlet punya dekorasi selaras
- Tone promosi ramah dan fun
- Sangat konsisten dalam semua touchpoint
Hasilnya? Krisna jadi brand oleh-oleh nomor 1 di Bali.
Kesalahan Umum Saat Membangun Brand Identity

- Fokus ke desain dulu, lupa nilai dan audiens
- Gonta-ganti logo dan warna tiap bulan
- Tone komunikasi berubah-ubah di tiap platform
- Tidak punya panduan brand sama sekali
Checklist Bangun Brand Identity
✅ Sudah tahu nilai & visi brand
✅ Punya audiens target yang jelas
✅ Logo dan palet warna sudah ditentukan
✅ Sudah buat brand voice dan tone
✅ Semua media tampil konsisten
✅ Evaluasi berkala dilakukan
✅ Punya dokumen brand kit atau panduan
Brand identity bukan sekadar soal “tampil keren”. Ini soal jadi brand yang berkesan, dipercaya, dan mudah dikenali. Dengan 7 langkah di atas, kamu bisa mulai membangun identitas brand dari nol—lebih terarah, strategis, dan profesional. Baca selengkapnya Berapa Kali menggunakan Tombol CTA Diulang Kemunculannya di Website?
Dan langkah pertama untuk bangun kepercayaan itu, bisa dimulai sekarang juga. Kalau kamu masih bingung harus mulai dari mana, atau pengin tanya-tanya dulu sebelum mulai, tim Bamaha Digital siap bantu.
Klik tombol di bawah untuk langsung konsultasi via WhatsApp 0856-0765-8497
Atau kirim pertanyaan ke email sales@bamahadigital.com
Brand kamu layak dikenal lebih banyak orang—dan semua itu bisa dimulai hari ini.





